L A D I R G A - 7

1.6K 245 4
                                    


"Kenapa kamu sekarang jarang bawa motor lagi?" tany Dani, saat Lisa baru saja mendaratkan bokongnya di meja makan untuk sarapan.

"Lagi males aja, Yah," jawab Lisa, lalu mengambil selembar roti tanpa topping apa pun.

"Terus motor kamu mau jadi pajangan aja di garasi?"

"Ya enggaklah, Yah. Nanti juga Lisa bawa lagi, tapi sekarang-sekarang enggak dulu deh."

"Iya lah, sekarang kan ada yang antar-jemput," ucap Liana sambil menaruh secangkir kopi untuk suaminya.

"Maksud Bunda?" tanya Lisa tidak mengerti.

"Itu ada temen kamu yang udah jemput dari tadi."

Lisa makin tidak mengerti dengan yang diucapkan Bundanya. Siapa yang datang menjemputnya sepagi ini? Rasanya ia tidak punya janji dengan siapapun. Radit? Tidak. Dewi atau Arin? Juga tidak.

Lisa mengerjap saat ada menyenggol lengannya.

"Sejak kapan lo jadi deket sama Dirga?" tanya Desty pelan yang baru saja bergabung di meja makan.

Mata Lisa membelalak. Dirga?!

"Iya itu, namanya Dirga. Ganteng dek, pacar kamu?"

Lisa menggeleng keras. "Bu-bukan bund, dia...dia..." Lisa menggigit bibir bawahnya.

Jadi ucapan Dirga kemarin benar ia lakukan, menjemput Lisa.

Lisa mendadak panik, bagaimana bisa Dirga menjemputnya? Bukan, bukan itu. Tapi bagaimana menghindar dari Dirga?

"Yah, Lisa hari ini bareng ayah ya? Sampe depan aja Yah, udah itu Lisa turun naek angkot."

Dani mengernyit. "Bukannya temen kamu udah jemput?"

"Tau kamu ini, kasian anak orang udah capek-capek jemput malah kamu mau bareng sama Ayah. Udah cepetan sarapannya!" kemudian Liana berdiri dari duduknya, entah kemana.

Lisa menatap Desty, berharap kakaknya itu memberi bantuan, tapi sepertinya tidak mungkin. Dengan terpaksa Lisa menemui Dirga yang sudah duduk di ruang tamu, dan ditemani oleh Liana.

Dirga menyadari sosok Lisa yang berdiri di belakang sofa single yang di duduki oleh Liana, senyumnya langsung merekah.

"Kamu kebiasaan kalau bangun suka susah, kasian Dirga nunggunya lama." omel Liana pada Lisa.

Dirga tersenyum pada Liana. "Gak pa-pa, Tant. Saya aja yang datengnya ke pagian," ucapnya ramah.

Lisa memutar bola matanya. Pintar sekali cowok ini berakting di depan Liana. Sikapnya jauh berbeda dengan dia yang selama ini dingin, tapi sering membuat Lisa menderita selama di sekolah. Hebat! Harusnya Lisa memberikan piala oscar, untuk akting Dirga di depan Liana.

"Udah, cepetan pake sepatu kamu. Nanti kesiangan." titah Liana.

"Nanti kak Desty berangkat sama siapa, bund? Kasian berangkat sendiri."

"Kakak kamu bisa berangkat sama ayah."

Lisa baru akan menjawab, namun Liana memberi tatapan seolah enggan untuk dibantah.

Terpaksa, Lisa berangkat bersama Dirga. Cowok itu pamit pada Liana begitu Lisa sudah selesai dengan persiapannya.

Lisa mendekati Dirga yang sedang memakai helm hitamnya. Dia berdiri sambil melipat tangan di depan dada, ingin rasanya Lisa lari sekarang juga dari pada harus berangkat sekolah bersama Dirga.

Dirga menyodorkan helm putih pada Lisa dan langsung diterima oleh cewek itu.

"Niat banget sampe bawa helm dua," celetuknya, lalu memakai helm dan naik ke atas motor Dirga.

L A D I R G A [LD#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang