Chapter 2 : New York?

181 11 0
                                    

-It's sad when you should let go someone who important to you for their better life-

○●○

Semua penghuni rumah itu sibuk dalam dunianya masing-masing kecuali Alsa yang bingung ingin melakukan apa di rumah yang besar dan sepi ini.

Mike sedang berada di studio milik Ben.

Ale sedang sekolah.

Jeremy sedang keluar hunting foto bersama teman-teman selebgramnya.

Sedangkan Israel sedang lari pagi mengitari kompleks rumah sembari menggoda para tetangga yang ia jumpai di jalan.

Who knows? Mungkin aja Israel begitu, pikir Alsa.

Untuk mengusir rasa bosan, ia pun menyalakan iPad milik Israel dan membuka akun Instagram miliknya. Followersnya yang semakin banyak merupakan suatu keuntungan tersendiri berteman dengan selebgram terkenal seperti Jeremy. Bahkan mungkin dirinya sudah dapat dikatakan sebagai selebgram juga.

Tanpa diperintah, jarinya dengan otomatis membuka foto dirinya dengan Israel pada unggahannya terdahulu. Senyumnya mengembang seiring komentar-komentar positif yang dibacanya mengenai dirinya dan Israel.

Keseruan itu seakan buyar karena sebuah e-mail masuk dari manajemen yang menaungi Israel sebagai model mereka.

Sebenarnya Alsa tak akan tertarik membaca e-mail mengenai pekerjaan Israel jika saja judulnya tak seperti itu. Move in New York.

Dengan perlahan dan penuh kehati-hatian Alsa membaca satu per satu kata yang tertera disana. Pikirannya yang belum sepenuhnya percaya pun memaksanya membaca e-mail tersebut berulang-ulang.

Hingga akhirnya ia percaya bahwa Israel akan pindah ke New York.

XxX

12/03/17

Los(t) AngelesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang