Chapter 22 : She's Never Coming Back

83 6 0
                                    

"She's changed. You can see it in her eyes, feel it in her touch, and hear it in her tone. She's not the same, she's never coming back." - k. azizian

○●○

Hening. Alsa mematung sedangkan Israel tak berkata apapun lagi. Yang lain hanya saling melemparkan pandangannya kepada kedua orang tersebut.

"Alsa, Tristan kembali ke set!" perintah sang sutradara menandakan akan dimulai lagi.

Tanpa berkata apapun, Alsa melepaskan pandangannya dari Israel dan berjalan pergi. Israel masih setia menatapnya, berharap jika gadis itu akan berbicara padanya atau sekedar menyapanya.

Adegan demi adegan pun tersaji dengan baik oleh Alsa maupun Tristan. Bahkan Tristan berani berimprovisasi sendiri. Seperti memegang tangan Alsa misalnya.

Sedikit kaget memang. Tetapi Alsa tersenyum dan mengikuti permainan Tristan.

Namun bukan berarti gadis itu benar-benar mengikuti permainan Tristan. Di bawah meja, kakinya dengan sengaja menginjak kaki Tristan beberapa kali. Yang tentu saja membuat Tristan gemas.

Tak hanya pasrah menerima perlakuan kasar Alsa, ia pun mengunci kedua kaki Alsa di antara kedua kakinya. Tentu saja senyum kemenangan tampak di wajah pemuda itu.

"Cut! Bagus!" ucap sang sutradara menghentikan adegan di hadapannya. "Tristan off. Sekarang scene Alsa sendirian," perintah beliau memberitahu.

Alsa menjulurkan lidahnya ke arah Tristan yang melenggang pergi dari set.

Tak sengaja, matanya kembali bertemu dengan Israel yang berdiri di pojok ruangan. Memandang Alsa sendu. Terlihat jelas kesedihan dari sorot matanya.

Seketika, pikiran Alsa melayang. Kembali ke masa lalu saat dirinya besama dengan Israel. Masa dimana ia selalu berbahagia.

"Cut! Oke," ujar sutradara.

Alsa tersadar dari lamunannya. Bahkan tadi ia tak sadar jika sudah dimulai kembali. Yah, setidaknya sesuai dengan apa yang diharapkan sutradaranya.

"Set-nya ditata dulu. Lima belas menit lagi ganti adegan," kata beliau lalu berjalan pergi. Para kru pun segera melakukan apa yang diperintahkan sang sutradara.

Dengan langkah cepat, Israel menghampiri Alsa dan menarik tangan gadis itu untuk mengikutinya. Bukannya menurut, Alsa melepas genggaman Israel secara kasar.

"Lo mau ngomong apa lagi sih? Semuanya udah selesai. Gak ada yang perlu dibahas," ucap Alsa tegas. Entah kenapa, ada gejolak emosi dalam dirinya yang kembali timbul setiap melihat Israel.

"Gue--"

Ucapan Israel terputus karena kedatangan Ale dan Luke. Dengan isyarat tubuh, Ale meminta Luke untuk membawa Israel pergi. Luke pun melingkarkan satu tangannya di pundak Israel dan menyeretnya pergi.
.
.
.
Seusai sang sutradara menghentikan acting mereka berdua tanda telah berakhir, semua kru dan juga Alsa beserta Tristan ikut membereskan properti yang digunakan.

"Thanks atas kerjasama lo. Lo lebih hebat dari yang gue kira," puji Tristan yang melemparkan senyum merekahnya kepada Alsa.

Mendengar pujian dari Tristan, Alsa tersenyum bangga. Tangannya diletakan diatas dada lalu membungkukan badannya sedikit, "Dengan segala hormat, saya menerima pujian dari anda," kekeh Alsa.

Tristan ikut tertawa. "Ale sama Mike kemana? Kok gak ada?" tanya Tristan sembari mencari kedua sosok tersebut.

"Ale lagi nganterin Bella ke bandara. Mike barusan balik ke agencynya dulu," jawab Alsa. Tristan pun ber-oh ria.

"Tadi kan lo berangkatnya bareng Mike. Terus sekarang pulangnya gimana?" tanyanya lagi.

Alsa mencium adanya maksud tertentu dari pertanyaan Tristan ini. "Gue pulang naik taksi."

"Gimana kalo gue anter aja?" tanya Tristan menawarkan jasanya. Senyumnya masih terpampang jelas menghiasi diwajahnya.

Sedikit aneh memang ketika pertama kali bertemu, Tristan menunjukan ketidaksukaannya pada Alsa sedangkan sekarang rasa ketidaksukaannya itu seakan lenyap dalam sekejap.

Walaupun ragu, Alsa tetap menganggukan kepalanya sebagai jawaban atas penawaran Tristan.

○●○

Hoho:v Tristan gercep. Israel kasian:(

Menuju final chapter nih guys! 3 chapter lagi udah end. So, keep reading this weird story kay:)

Voment kay! Thanchu

Xoxo,

20/06/2017

Los(t) AngelesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang