Chapter 16 : Apologize

84 8 0
                                    

-People will notice the change in your attitude towards them, but won't notice their behavior that made you change-

Playlist : One Republic - Apologize

○●○

Musik berdentum. Badan Alsa meliuk mengikuti iramanya. Lalu ia pun meneguk tequillanya.

Samar-samar ia melihat Israel dari celah gelasnya. Dan lagi. Gelas yang sedang diminumnya direbut oleh seseorang.

Jeremy.

"Apaan sih?" keluh Alsa sembari berusaha merebut gelasnya kembali.

Namun sekeras apapun ia berusaha, tak akan bisa merebutnya kembali. Alsa menggerutu kesal--menyerah.

Tak disangka, gelasnya yang direbut Jeremy telah berpindah lagi. Sosok orang yang sangat dibencinya meminum sisa tequilla miliknya.

"Lo tuh gak bisa minum beginian banyak-banyak," ucap Israel setelah sekian lama dan baru menampakkan dirinya.

"Maaf. Anda jangan sok tau tentang saya ya," ujar Alsa sinis lalu pergi meninggalkan kedua orang tersebut menuju keramaian.

"Wow! Hebat ya! Setelah selama ini lo buat dia menderita dan akhirnya dia bisa ngelupain lo, tapi dengan enaknya lo datang lagi ke kehidupannya dia. Belum puas ngehancurin hidupnya?!" teriak Jeremy penuh amarah.

Bukan penyambutan seperti ini yang Israel harapkan. Dan sekarang ia sadar bahwa segalanya telah berubah.

"Hey, J!" Panggil seorang pemuda di pojok ruangan.

"Hey!" balas Jeremy namun kembali menatap Israel. "Jangan berani deketin Alsa lagi atau lo bakal berurusan sama gue," tegasnya lalu pergi meninggalkan Israel sendirian.

Lagu Slow Down milik Selena Gomez diremix oleh sang DJ. Alsa menari bersamaan dengan hentakan lagu.

Israel tak dapat melepaskan pandangannya pada Alsa. Ia terpaku pada gadis itu. Matanya menjelajahi setiap bagian pada tubuh Alsa.

Penampilannya sangat berbeda dari yang dulu. Sekarang gadis itu sangat ke kinian. Dengan dress ketat sepanjang setengah paha dan bahunya yang terekspos--terlihat putih mulus. Bahkan sekarang gadis tersebut telah pandai merias wajahnya.

Seperti dugaannya, gadis tersebut pastilah mudah menarik banyak pria. Dua sosok pria yang tak dikenal oleh Israel menghampiri Alsa dan menari bersamanya. Dengan jarak yang sangat dekat dengan Alsa.

Alsa terlihat biasa saja dengan kedua pria tersebut dan mungkin malah menikmatinya.

Ya, gadis itu telah berubah. Tak ada lagi sosok Alsa yang dulu ia kenal.

Kedua bola matanya seperti terlempar keluar saat melihat salah satu pria itu memeluk pinggang Alsa dari belakang dan mencium lekuk lehernya. Kedua tangan Israel mengepal erat penuh emosi.

Tepukan dibahunya oleh sang pacar dihiraukannya. Tak ada yang bisa meredakan amarahnya sekarang.

Dengan langkah cepat ia menghampiri Alsa dan menariknya pergi. Genggaman Israel yang kuat membuat Alsa tak dapat melepaskan diri dan terpaksa ikut dengan pemuda itu.

Dengan kasar Israel membuka pintu mobil miliknya dan memasukan Alsa kedalam mobilnya. Ia pun masuk ke dalam mobil dan tak lupa menguncinya agar Alsa tak dapat pergi.

Israel menghela napasnya dan meredakan amarahnya. "Maafin gue--"

"Lo tu apa-apaan sih?! Lo siapa gue emangnya sampe ngatur dan sok peduli sama hidup gue?!" teriak Alsa sengit.

"Gue Israel, Sa," ucapnya mencoba menyadarkan Alsa.

Alsa tertawa sinis. "Justru karena lo itu Israel jadi gue tanya. Perlu gue ulangi lagi pertanyaannya? Lo itu siapa gue?!" tanya Alsa sekali lagi sembari jari telunjuknya menghujam dada Israel penuh amarah.

Israel bungkam seribu bahasa. Tak tahu harus menjawab apa.

"Gue salah satu orang yang peduli sama lo, Sa," ujar Israel yang akhirnya menjawab.

Alsa tertawa lagi. "Peduli? Lo dimana saat gue lagi butuh? Lo dimana saat gue sedih? Mana janji-janji lo dulu?"

Israel menggenggam kedua tangan Alsa. "Alsa--"

"You're such a jerk! You don't care on every single shit of me, asshole! Don't act like you care. Your mouth full of bullshit," ujar Alsa sembari melepas genggaman Israel.

Ya, ia pantas mendapatkannya. Ia sadar bahwa ia sendirilah yang merusak gadis ini.

Lagi. Ia mencoba menggenggam kedua tangan Alsa. Mencoba meredakan amarah gadis blonde itu. Namun gadis itu terus memberontak.

"Gak usah sok baik--"

Israel membungkam Alsa dengan mulutnya. Kedua mata Alsa mengerjap tak percaya dengan apa yang dilakukan Israel sekarang. Cowok tersebut menciumnya.

XxX

I'm back!

Sorry baru ngepost sekarang. Kemaren dah nyoba buat ngepost tapi error mulu gatau kenapa. Dan karena hari ini udah free dan udah mau memasuki masa liburan, gue bakal post setiap hari! Yeay!

Don't forget to voment kay!

Bye. Peace.

Xoxo,

10/06/2017

Los(t) AngelesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang