Pernikahan Jennie dan Taeyong sudah berjalan selama satu minggu. Selama itu pula hanya di isi oleh pertengkaran yang tak penting dari mulai meributkan siapa yang akan tidur diatas ranjang atau di sofa. Karna perjanjian awal jennie tak mau satu ranjang bersama taeyong, sedangkan taeyong memprotes kalau tubuhnya merasa sakit kalau terus tidur di sofa diantara mereka berdua tak ada yang mau mengalah jadi mereka membuat kesepakatan bergantian untuk tidur di ranjang. Dan sekarang giliran taeyong yang tidur diatas ranjang sedangkan jennie di sofa. Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam taeyong pun sudah dari satu jam yang lalu tertidur, sedangkan jennie masih belum memejamkan matanya. Ia tak bisa tidur dikarenakan perutnya yang sedari tadi merasa sakit. Jennie hanya bisa terbaring dengan memegangi perutnya. ini benar-benar sakit. bahkan jennie sudah menangis menahan sakit perutnya sedari tadi, taeyong yang merasa terganggu waktu tidurnya membukakan matanya karna mendengar suara rintihan. Taeyong melihat jennie yang belum tidur dengan memegangi perutnya."Jennie suaramu mengganggu tidurku." ucap taeyong yang masih diposisinya. tak ada jawaban dari jennie melainkan hanya suara tangis jennie.
"Jennie kau menangis.? " taeyong pun turun dari tempat tidurnya segera menghampiri jennie.
"Hey. Kenapa kau menangis eoh. ?."
"Perutku sakit sekali...
hiks. hiks....""Kalau kau sakit perut kenapa tak kekamar mandi lalu kenapa malah menangis disini. " fikir jennie, taeyong ini bodoh atau apa sih.
"Ini bukan sakit perut biasa bodoh. Ini karna aku sedang datang bulan dan ini benar-benar sakit sekali. " keluh jennie dengan umpatan.
"Saat sakit pun kau masih bisa mengumpat padaku. Dasar ganis barbar. " balas taeyong yang tak terima dikatai bodoh.
"Aku sedang tak mau bertengkar Taeyong-ahh... Ini benar-benar sakit sekali.. hiks. hiks. hiks. " taeyong mulai panik sekarang melihat jennie semakin terisak dengan memegangi perutnya.
"Lalu aku harus bagaimana.? Aku benar-benar tak tahu. Apa perlu kerumah sakit saja agar kau diperiksa dan diberi obat biar sakitnya cepat hilang.?" saran taeyong dengan suara pelannya. sejujurnya taeyong tak tega melihat jennie kesakitan seperti itu tapi ia tak tau bagaimana caranya agar jennie tak merasa kesakitan lagi, ini pertama kalinya dirinya dihadapankan dengan wanita yang sedang kesakitan karna datang bulan. dirinya hanya bisa menghapus air mata jennie yang masih mengalir bahkan sekarang taeyong sudah menggendong jennie untuk dipindahkan keatas ranjangnya, ia tak bisa membiarkan jennie tidur diatas sofa dengan keadaan seperti itu."Apa begitu sakit.? " tanya taeyong. namun jennie hanya bisa menganggukan kepalanya dengan masih menangis.
"Kau tunggu lah sebentar aku janji tak akan lama. " izin taeyong untuk pergi sebentar. mungkin dengan meminta bantuan pada kaka iparnya itu akan sedikit membantunya.
Diketuknya pintu bercat putih itu, sudah ketiga kalinya taeyong mengetuk namun sang pemilik kamar belum juga membukakan pintu kamarnya.
"Nunna buka pintunya ini aku taeyong." tak beberapa lama pintu itu pun terbuka.
"Taeyong ada apa.? Kenapa kau belum tidur ...? " ucap kaka ipar taeyong.
"Nunna tolong bantu aku. Jennie sedang datang bulan dan aku tak tahu harus bagaimana sekarang. "
"Jennie sedang datang bulan lalu kenapa kau malah datang padaku.? Nunna tahu kalian itu pengantin baru tapi mencoba lah untuk bersabar saat istrimu sedang datang bulan Lee Taeyong... Kalau kau tak tahan lebih baik bermain solo saja. " taeyong mengernyitkan keningnya bingung.
"Nunna apa yang kau bicarakan.? Aku benar-benar tak mengerti. Aku datang menemui nunna itu karna aku mau minta tolong bagaimana cara mengatasi rasa sakit saat datang bulan. "
KAMU SEDANG MEMBACA
"KAWIN KONTRAK" [END]
Fiksi Penggemar"Kim Jennie gadis matre yang akan melakukan apapun demi uang. Tapi tidak dengan menjual diri atau mencuri. Jennie memang matre tapi dia masih menjunjung tinggi harga dirinya sebagai seorang wanita. " "Lee Taeyong Putra kedua dari keluarga Lee Corpor...