chapter 13.

9.2K 536 20
                                    


Hari demi hari Jennie menjalani kehidupannya seperti biasa tak ada yang spesial diharinya. karna hubungan Taeyong dengan Mina semakin dekat, Jennie tahu itu. Tak ada yang bisa dirinya lakukan selain mencoba tak ikut campur karna ia tahu status pernikahannya hanya sebatas berpura-pura dirinya dibayar untuk itu. Jennie hanya bisa menunggu batas dimana dirinya benar-benar diceraikan untuk mengakhiri pernikahannya.
Sudah menginjak bulan keempat pernikahan dirinya dengan Taeyong dan perasaan cintanya terhadap pria itu semakin besar. Entah kenapa akhir-akhir ini kondisi tubuhnya merasa lemah bahkan napsu makannya menurun tak seperti biasanya yang selalu memakan makanan apa saja yang dilihatnya, tapi kali ini dirinya benar-benar menghindari yang namanya makanan. Orang-orang bilang seseorang yang sedang mengalami dilema akan Cinta akan merasakan napsu makannya yang turun, mungkin itu yang sedang Jennie rasakan sekarang.

Hari ini Jennie berniat untuk menemui Jhonny direstoran tempat biasa mereka datangi. meski dirinya tak enak badan bahkan terlihat jelas wajahnya yang pucat, namun Jennie menutupinya dengan makeup yang membuat wajahnya tak begitu terlihat pucat.



"Maaf aku telat, jalanan begitu macet. Apa kau sudah lama menunggu.?. " ucap Jhonny dengan menduduki kursi didepan Jennie.

"Tidak, aku baru sampai lima menit yang lau. " jawab Jennie.

"Baiklah biar aku pesankan dulu makanan yang spesial untukmu. Kau tunggulah disini. " Jhonny pun beranjak dari tempat duduknya untuk menemui kokinya secara langsung untuk memesan makanan yang spesial untuknya. Jennie hanya tersenyum mengangguk. Andai saja Jhonny itu Taeyong, tapi itu tak mungkin. Bahkan pria itu sudah tak pernah lagi menanyakan dirinya sudah makan atau belum.

Tak selang beberapa lama makanan siap dihidangkan. Jhonny tersenyum puas dengan apa yang ia pesan. Namun berbeda dengan Jennie yang mencium bau masakan itu membuat perutnya mual bahkan sekarang kepalanya terasa pusing.

"Jennie-yaa... Kau tak apa.? Wajahmu pucat sekali, Kau sakit.?. " tanya Jhonny yang melihat wajah Jennie terlihat pucat.

"Aku tak apa, hanya sedikit tak enak badan saja. akhir-akhir ini napsu makan ku berkurang. Kau tenang saja aku benar-benar tak apa. " Jennie mencoba tersenyum melihat Jhonny yang mengkhawatirkannya.

"Baiklah kalau begitu, makan lah aku sudah memesan ini khusus untukmu. " Jennie mengangguk tersenyum mencicipi makanan dihadapannya. namun baru dua suapan isi perutnya sudah minta untuk dimuntahkan. dengan segera dirinya berlari kearah toilet untuk memuntahkan makanan yang baru saja beberapa menit dimakannya. Jhonny yang melihat itu segera meninggalkan acara makannya guna menyusul Jennie untuk memastikan gadis itu baik-baik saja.
Didalam toilet Jennie benar-benar mengeluarkan makanannya tubuhnya begitu lemas sekarang, kepalanya serasa berputar-putar pandangannya mengabur. Sedangkan diluar Jhonny menunggu Jennie keluar namun gadis itu tak kunjung keluar dari toilet. Ingin rasanya dirinya masuk untuk melihat keadaan gadis itu secara langsung namun mengingat ini toilet wanita niatnya itu ia urungkan dirinya hanya bisa menunggu sampai gadis itu keluar.

"Nona kau tak apa.? Wajahmu pucat sekali... " ucap seorang gadis yang melihat Jennie terus saja muntah-muntah, sebenarnya gadis itu mencoba untuk tak ikut campur namun dirinya benar-benar tak tega melihat wajah Jennie begitu pucat dengan keadaan terus muntah-muntah. Jennie mencoba untuk tak membuat gadis itu khawatir padanya namun tubuhnya benar-benar lemah dengan kepala yang begitu pusing selebihnya hanya gelap yang ia rasakan.

"Ya tuhan.! Non.! Kau kenapa.... Nona kumohon bangun.! Tolong ada yang pingsan disini. Tolong....!" teriak gadis itu yang melihat Jennie tiba-tiba jatuh pingsan. Jhonny yang saat itu masih berada diluar mendengar seseorang berteriak meminta tolong dengan segera membuka pintu tanpa memperdulikan apapun yang ia khawatirkan hanya Jennie. Dan benar saja apa yang dirinya khawatirkan, Jennie jatuh pingsan didalam toilet.

"KAWIN KONTRAK" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang