CHAPTER 30

1.9K 158 33
                                    

"ANDWAAAEEE!!!!!"

Sehun berteriak histeris sambil terus meronta meminta pengampunan dari para warga yg terus berusaha menyakitinya. Walau Sehun tahu usahanya akan sia-sia karena tubuhnya sudah sangat lemah untuk sekedar menghindar ataupun melawan, tapi ia tidak mau tinggal diam dan membiarkan para warga memotong lidahnya

"Hikss...hikss... kumohon... hikss..hikss... hentikan.. hikss...hikss.. Jebal hikss...hikss.."

Bruk...

"Mwo?? Kau bilang apa tadi, brengsek?? Hentikan?? Cih... Kau pikir kau siapa huh beraninya memerintah kami!!! Dasar tidak tahu malu!!!" seru salah satu warga sambil mendorong tubuh Sehun keras hingga terjerembab ke jalanan

"Sebaiknya cepat kita potong saja lidahnya biar dia tidak bisa memohon dan menangis palsu lagi!!!" sahut warga lainnya keras

Para warga tampak setuju dengan perkataan warga tadi dan langsung meneriaki agar lidah Sehun segera dipotong. Sehun yg melihat para warga semakin anarkis pun langsung gemetar ketakutan dan menggelengkan kepalanya kuat-kuat sambil terus memohon agar para warga tidak lagi menyakitinya

"Hikss...hikss... Kumohon... hikss...hikss... jangan lakukan ini.. Hikss...hiks..."

"Cihh... Seberapapun kau memohon pada kami bahkan sampai kau menangis darahpun, kami tidak akan mengampunimu!!! Rasakan ini, brengsek!!!" seru salah satu warga sambil terus membuka mulut Sehun secara paksa

"Aaaarrgghh... Andwaaeee.. Hikss...hikss... jebal andwaaee!!" teriak Sehun dengan suara yg begitu menyayat hati sambil terus meronta minta dilepaskan

Plakk...

"CEPAT BUKA MULUTMU, SAMPAH BRENGSEK!!!!" Teriak warga setelah menampar pipi dan menjambak rambut Sehun dengan kasar

"Hikss...hikss... Andwaaee... Hikss...hiksss...."

Tidak ada yg bisa Sehun lakukan selain tetap berusaha menutup mulutnya rapat-rapat agar lidahnya tidak dipotong oleh warga. Bahkan walau para warga terus menyakitinya, memukulinya, menamparnya, menjambaknya, dan mencambuknya terus menerus, Sehun tetap menutup mulutnya rapat-rapat dan terus menahan isakannya.

"Hikss...hikss... Kumohon siapapun.. Tolong aku.. hikss...hikss... Aku tidak kuat lagi... Tuhan, apakah ini akhir dari hidupku?? Hikss...hikss.. Apakah aku akan mati dengan cara seperti ini??" batin Sehun

Pertahanan Sehun mulai melemah. Ia sudah lelah dengan semua siksaan yg diterimanya dari para warga. Mungkin saat inilah batas maksimal dari seorang Oh Sehun. Dengan perlahan Sehun membuka mulutnya dan mulai menjulurkan lidahnya hingga_____

"HENTIKAN!!!!!!"

____suara lantang seseorang menghentikan aktivitas para warga yg masih asik menyakiti Sehun. Para warga itupun serentak menolehkan kepalanya kesumber suara dan tampak terkejut saat seorang pria tua berjalan menuju kearah Sehun dengan raut wajah marah

"Apa yg kalian lakukan pada anak didikku huh??" tanya pria tua itu dingin dan tajam

Hening...

Tidak ada satupun dari para warga yg menjawab pertanyaan pria tua itu. Semuanya hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam memandang aspal panas dan penuh dengan bercak-bercak darah Sehun.

"APAKAH KALIAN SEMUA TULI HUH?? APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA ANAK DIDIKKU HUH???" Tanya pria tua itu sekali lagi dengan suara meninggi

Sontak semua warga semakin menundukkan kepalanya seakan tidak berani menatap pria tua yg sedang menatap marah kepada mereka. Ya, walau mereka tinggal ditempat yg terpencil, tapi itu semua tidak membuat mereka tidak mengenal sosok pria tua yg kini tengah menghampiri Sehun yg tergeletak tidak berdaya dijalanan

POOR MAKNAE 2 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang