Reynando POV
Kenapa bisa ada dia? batinku.
Aku melihat dia pergi dari kafe, aku hanya menatapnya nanar.
"Nan, lo kenal Alle?" Tanya Daniel.
Aku lupa bahwa aku sedang bersama Daniel teman lama ku.
"Eh duduk dulu lah kita makan dulu baru gue ceritain" ucapku.
"Oke oke" lalu Daniel memanggil waiters.
"Pesan apa ka?"
"Saya pesan Chicken wings sama Vanilla late, lo apa Nan?" Kata Daniel
"Samain aja" ucapku.
"Chicken wings 2 & vanilla late 2" ucap Daniel.
Dan sang waiters hanya mengangguk dan pergi.
"Jadi kenapa pas lo datang Alle pergi?" Daniel memulai topik.
"Dia itu mantan gue"
Daniel ternganga mendengar penjelasan dariku.
"Dan lo kenapa bisa 1 meja sama All" tanyaku.
"Dia sahabat gue sekarang"
"Yakin cuma sahabat?"
"Yaiyalah udah udah jangan bahas ini" ucap Daniel.
Tak lama kemudian sang waiters datang membawa pesanan.
Kami makan dalam diam, Hening.
Setelah makan kami berbincang bincang dengan candaan.
Aku melirik jam tanganku, sudah pukul 7 malam.
"Niel udah jam 7 nih gak enak sama yg mau duduk di meja ini haha kita udah kelamaan" ucap ku.
"Eh iya iya gak kerasa"
Aku berdiri dan tos ala ala cowok terlebih dahulu setelah itu bergegas pulang.
Allena POV
kenapa dia datang lagi batinku.
Sekarang aku sudah berada di rumah tepatnya didalam kamar. Sejak kejadian aku terus saja mengingat masa lalu yang menyakitkan.
"Lena sayang, ayo turun kita makan malam" ucap mama dari luar kamar.
"Iya ma"
Aku berjalan gontai ke toilet untuk mencuci muka ku yang sudah seperti zombie. Hidung merah, mata sembab, rambut berantakan huffft.
Setelah sampai di meja makan aku hanya makan dalam diam, aku tidak nafsu makan kali ini. Hanya ada suara dentingan sendok. Setelah merasa kenyang aku pergi ke kamar.
Aku membuka laptopku, membuka aplikasi skype. Lalu muncul wajah adikku.
"Hayy ka" teriaknya.
"Hayy Lun, aku kangen kamu kapan pulang?" Ucapku.
"Habis UN aku pulang ko ka"
Aluna memang masih kelas 9, usia kami terpaut 2 tahun saja.
"Oke deh semangat yaaa"
"Sip ka, eh ka aku masih ada tugas udah dulu ya ka"
"Iya iya kamu jangan begadang mulu ya"
"Oke"
'Klik'
Setelah skype dengan adikku aku pergi keluar rumah untuk melihat langit malam dan merasakan angin malam.
Katanya angin malam itu tak baik untuk kesehatan tapi persetan dengan hal itu aku menyukai langit malam.
Malam ini banyak sekali bintang dan bulan nampak terang berbeda sekali dengan keadaanku kali ini.
Namun, hal itu justru dapat membuat ku tersenyum. Kangen Ria gumamku.
dulu, aku sangat dekat dengan Ria, kami kemana mana selalu berdua namun dia pergi bagai di telan bumi. Kontaknya tak aktif dan semua sosmednya pun tak aktif. Kami benar benar lost contact.
Sejak aku tahu kalau Ria menyukai Rey aku pun memutuskan hubunganku dengan Rey.
Aku tidak bisa melihat sahabatku menderita apalagi karena aku.
Namun aku juga menyayangi Rey hingga detik ini.
Tanpa sadar hari semakin gelap aku pun bergegas pergi ke kamar untuk tidur.
Note: kayanya alurnya kecepetan😂 pusing mau gimana lagi.
Jangan lupa vote & comment ya
Salam author🐼
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLENA [COMPLETED]
Teen Fiction"Dia adalah awan yang berada di dekat sang mentari sangat jauh"-Allena Zahra Aulia. "Aku hanyalah awan yang hanya dapat melindungimu dari sinar mentari"-Daniel Oktafian.