23

4.5K 232 0
                                    

Author POV

Alle, Luna, Daniel & Rey sedang berkumpul untuk sarapan, jangan tanya kemana sang nenek karena dia sedang jogging keliling kampung.

Ini adalah hari terakhir mereka liburan di Bandung karena esok mereka akan kembali pulang ke Jakarta.

Alle berniat untuk menemui sang pengirim pesan kemarin dan berniat mengajak salah satu dari mereka.

"Niel nanti jam 5 temenin gue yuk" ajakku.

"Duh gak bisa Le, gue udah ada janji sama temen gue" ucap Daniel.

"Yah, kalo lo Rey mau gak?"

"Duh sorry nih Le, gue mau jalan sama Luna" ucapnya sambil terkekeh dan pipi Luna merona.

Aku mengerutkan dahiku dan tiba tiba Daniel nyeletuk.

"Gak dapet kakaknya, adenya pun jadi"

"Berisik lo" balas Rey.

"Yaudah lah gue sendiri aja"

Selesai makan Alle & Luna membawa piring piring itu ke dapur dan membersihkannya sedangkan para lelaki sedang menonton televisi.

***

Allena POV

Aku menonton tv dengan malas dan melirik jam dinding. Pukul 15:30. Aku lihat Daniel keluar kamarnya dan sedang bersiap siap untuk pergi.

"Kemana lo?" Tanyaku

"Mau pergi lah"

"Ish kemana maksud gue"

"Kepo lo" ucap nya sambil ngeloyor pegi gitu aja. Dan tak lama Rey & Luna jalan beriringan.

"Please deh gue tau gue jomblo tapi gak gini kali" ucapku menyindir.

"Kakak kalo mau ikut boleh ko" ucap Luna.

"Ogah, nanti gue jadi obat nyamuk" ucapku memutar bola mataku malas.

"Lun, pinjem motor ya" teriak Daniel sambil menghampiri Luna.

"Iya kak ambil aja di meja. Kak, aku pergi dulu ya" ucapnya sambil pergi.

Aku hanya mendengus malas melihatnya.

Aku kembali menonton tv dan tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 16:30

Aku langsung pergi ke kamar dan bersiap siap untuk pergi.

Aku terpaksa menaiki angkutan umum karena sepeda motor milik Luna di pakai Daniel.

-----

Author POV

Sedangkan di tempat lain Ana dan Daniel sudah keluar dari toko buku.

Dan tiba tiba ada suara konser dari perut seseorang.

Kriuuukkkk kriuukkk kriukk

"Eh suara perut siapa tuh?" Tanya Daniel.

"Gue hehe" ucap Ana sambil memegang perutnya.

"Kafe Pelangi yuk" ajak Ana.

Dan Daniel hanya mengangguk mengiyakan ajakan Ana.

Ana dan Daniel telah selesai makan lalu mereka berbincang bincang. Tidak jauh dari meja itu terlihat Alle sedang memandang Ana dan Daniel.

Ana yang mengetahui itu pun langsung melaksanankan rencananya.

"Eh Niel gue lagi sedih" ucapnya sambil memindahkan kursinya ke samping Daniel.

"Kenapa?" Tanya Daniel.

"Sebenernya gue baru aja di selingkuhin" ucap Ana sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Daniel.

Daniel yang mendengarnya pun terenyuh dan membiarkan Ana bersandar di bahunya.

"Yaudah lo putusin aja, lagian cowok masih banyak ko" ucap Daniel menenangkan.

Tanpa Daniel ketahui bahwa Alle melihat semua perlakuan Ana kepada Daniel namun Alle tidak mengetahui pembicaraan mereka. Tak terasa sungai kecil dari matanya telah mengalir dengan deras.

Alle pun pergi keluar dari kafe sambil berlari dan menangis.

Brakkk

"Aduh, lo kalo lari liat liat dong" ucap seseorang.

Alle hanya diam lalu lanjut menangis lagi.

"Hm.. pantes nabrak, lagi nangis ternyata, ck"

"Lain kali hati hati jangan nangis sambil lari" sambung orang itu lalu pergi meninggalkan Alle.

Alle menoleh ke arah belakang dan hanya dapat melihat seorang laki laki dengan tubuh yang tinggi dan tegap membelakangi Alle sambil berjalan santai.

***

Wah gimana nih? Semoga suka ya.

Jangan lupa vote & comment

Salam author🐼

ALLENA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang