Allena POV
"Assalamualaikum" ucap seseorang.
Itu suara Luna aku pun bergegas dan mengampiri dia.
"Waalaikumsalam" ucap aku, mam dan Daniel.
Kulihat Luna terpaku diam saat melihat Daniel. Daniel pun tak bergerak sedikit pun.
"Hey kalian kenapa kok bengong?" Ucapku membuyarkan lamunan mereka.
"Eh engga Le, ini adik lo?" Tanya Daniel.
Kulihat Luna mengerutkan dahinya.
"Iya, kenalin ini Aluna dan Lun, ini Daniel temen kakak di sekolah" jelasku.
"Daniel"
"Luna"
"Luna, Lena, Daniel, ayo kita makan dulu ya" ucap mama.
Kami semua mengangguk namun aku seperti merasa ada yang ganjal antara Daniel dan Luna.
Ketika di meja makan kami semua bercanda dan sesekali tertawa ah tidak semua lebih tepatnya hanya aku, mama dan papa. Daniel dan Luna diam saja.
Aneh batinku.
***
Daniel POV
Ternyata Luna adalah adiknya Alle. Dia adalah Luna mantanku dulu di Bandung. Namun aku memutuskan secara sepihak karena aku harus pindah ke sini dan tidak memberinya kabar.
Aku sangat mencintainya dulu. Karena aku sangat mencintainya aku tak mengabari jika aku ingin pindah rumah lagi. Aku takut melukai dia.
"Woy ngelamun aja" ucap Alle sontak membuyarkan lamunanku.
"Kampret lo Le" ucapku pura pura kesal.
"Eh Lun, sini sini gabung" ucap Alle ke Luna. Luna hanya mengangguk dan berjalan ke arah kami.
"Len, ke supermarket gih beli cemilan" ucap tante sarah-mama Alle.
"Oke deh ma, kalian tunggu ya" ucap Alle.
Aku meraih pergelangan lengan Alle dan Alle menoleh.
"Le, gue ikut ya" ucapku memohon.
"Gak usah lah lo di sini aja temenin Luna" ucap Alle.
"Tapi-"
"Gak ada tapi tapian, udah ya bye have a fun" ucap Alle sambil berjalan keluar.
Sepeninggal Alle aku hanya diam, keadaan sangat hening dan canggung.
"Kak"
"Lun"
Ucap kami barengan.
"Lo duluan aja" ucapku.
"Kenapa gak bilang kalo pindahnya ke sini?" Ucap Luna lirih.
"Maaf Lun, gue gak mau nyakitin lo"
"Tapi ini malah lebih nyakitin kak"
"Maaf" ucapku menunduk.
"Aku masih sayang kakak" ucapnya membuatku tegang seketika dan Luna memeluk ku. Aku tak membalas pelukan itu.
Brakkkk
"Eh sorry sorry"
"All" ucapku kaget.
Aku langsung melepaskan Luna dari pelukan itu. Dan bergegas menghampiri Alle.
"Le, ini gak seperti apa yang lo bayangin ko beneran deh" ucapku.
"Emang lo kira gue bayangin apaan Niel?" Ucap Alle dengan satu alis terangkat.
"Eh...engg...anu..itu"
"Udah deh gue mau ke kamar, capek" ucap Alle dan menyingkirkanku dari hadapannya.
Ku lihat di pergi ke kamarnya.
Bego gerutuku.
Akhirnya aku pergi keluar tanpa pamit dan langsung melajukan sepeda motorku dengan kecepatan tinggi.
***
Huaaaaaa kali ini author updatenya pendek pendek ya? maaf ya. Semoga kalian suka dengan part ini. Oiya kayanya author bakalan telat update soalnya udah mulai masuk sekolah besok. Tapi pasti update kok.
Jangan lupa vote & comment
Salam author🐼
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLENA [COMPLETED]
Teen Fiction"Dia adalah awan yang berada di dekat sang mentari sangat jauh"-Allena Zahra Aulia. "Aku hanyalah awan yang hanya dapat melindungimu dari sinar mentari"-Daniel Oktafian.