18

4.7K 235 0
                                    

Aluna POV

Di sinilah aku dan kak Daniel berdua berada di kafe Pelangi.

Dulu, kami sering kesini dan kafe ini menjadi kafe favorit kami.

Kulihat kak Daniel melambaikan tangannya mamanggil waiters.

"Pesan apa mas mbak?" Ucap waiters.

"Vanilla late 1, Lun kamu mau apa?"

"Eh..ehm. aku hot chocolate aja" ucapku

"Vanilla late 1 & hot chocolate 1"

"Ada lagi?"

Kami menggeleng.

"Silahkan tunggu sebentar mas mbak" ucap waiters seraya pergi.

"Ehmm.. mau ngomongin apa?" Tanya kak Daniel.

"Eh...itu kak"

"Apa?"

"Kakakgakadaperasaanlagikeaku" ucapku cepat.

"Kamu itu kalo ngomong yang bener jangan cepet cepet"

"Duh anu..kak.. itu. Ehm... kakak gak ada perasaan lagi ya ke aku" ucapku pelan.

Kulihat dia diam dan tampak berpikir.

"Permisi mas mbak ini pesanannya" tiba tiba waiters datang membawa pesanan kami.

"Makasih mbak" ucapku sambil tersenyum pada waiters.

Sepeninggal sang waiters, aku mencoba meminum minumanku untuk menghilangkan rasa gugup.

"Ehm...Lun maaf ya" ucap kak Daniel tiba tiba.

"Buat apa kak?"

"Karena udah nyakitin kamu, dan maaf perasaan itu udah gak ada lagi" ucapnya sambil menunduk.

Aku tersenyum lega mendengarnya, setidaknya dia jujur padaku walaupun menyakitkan.

"Gak apa apa ko kak, aku juga tahu pasti kakak lagi suka sama orang lain kan?" Ucapku mencoba mencairkan suasana.

"Ih sok tau kamu" ucapnya menunduk.

"Aku bisa loh kak bantuin kakak"

"Gimana mau bantuin, emang kamu tau orangnya?"

"Tau dong" ucapku dengan bangga.

"Siapa?"

"Kakakku kan?"

"Ssstttt kamu diem diem aja ya, aku traktir deh" ucapnya pelan.

"Hahaha bener ya traktir?" Ucapku jahil.

"Iya deh iya"

"Oke, mbak" ucap ku sambil melambaikan tangan.

"Iya mbak ada apa?"

"Aku mau pesan, Chicken wings, pizza, nasi goreng, ayam bakar, bakso, sama lemon tea, milkshake chocolate. Tapi di bungkus semua ya mbak" ucapku dan kulihat kak Daniel melongo mendengar semuanya.

"Baik mbak di tunggu ya" aku hanya mengangguk.

"Kamu mau apain makanan sebanyak itu di bungkus?" Tanya kak Daniel masih melongo.

"Ada deh"


Tak lama pesananku datang.

"Kak anterin aku ke panti ya" pintaku.

"Mau ngapain?"

"Udah nurut aja daripada aku buka mulut"

"Ck, iya deh iya"

***

Sesampainya di panti aku langsung pergi mencari Bunda Nita-pengurus panti.

Aku sering berkunjung kesini jika ada waktu luang dan kadang membawakan makanan untuk anak anak disini.

"Bun, aku datang" teriakku.

"Luna kamu kemana aja udah gak pernah ke panti lagi?" Ucap Bunda.

"Luna kan sekolah bun, oiya ini Luna bawa makanan buat adik adik Luna"

"Kasih, ada kak Luna nih dateng bawa makanan kamu bagikan ke teman temanmu ya" ucap bunda pada seorang anak perempuan.

Kulihat kak Daniel sedang bermain di sana dengan anak anak panti. Mereka terlihat bahagia. Aku senang melihatnya.

"Oiya bun, Luna mau pamitan sama bunda. Luna akan menetap di Jakarta nanti" ucapku.

"Yasudah gak apa apa kalau ada waktu luang jangan lupa kesini ya" ucap Bunda sambil tersenyum.

"Bun aku pulang dulu ya salam sama anak anak" ucapku.

"Hati hati ya"

Aku mengangguk dan menghampiri kak Daniel.

"Kak ayo pulang"

"Eh yaudah ayo, semuanya kakak pulang dulu ya" ucap Daniel.

Mereka semua mengangguk.

"Kakak juga pamit ya, Assalamualaikum" ucapku.

Selama perjalanan kami tak ada yg bicara.

Aku mencoba mengikhlaskan kak Daniel untuk kak Alle. Karena mereka saling mencintai.

***

Gimana gimana? Makin gak jelas ya? Duh author pusing harus gimana lagi😂 semoga suka deh ya

Jangan lupa vote & comment

Salam author🐼

ALLENA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang