Allena POV
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yg lalu.
Aku merapikan buku ku dan tiba tiba Daniel datang menghampiriku.
"All pulang sekolah bareng gue ya" ucap Daniel
Tadi pagi aku memang tidak berangkat menggunakan motor ku karena si merah sedang masuk rumah sakit-bengkel.
Jadi lah aku naik angkutan umum.
"Boleh deh" ucapku sambil memakai ransel dan bergegas keluar.
"Tapi kita ke suatu tempat dulu ya" ucapnya sambil tersenyum misterius.
"Jangan nakutin deh Niel" ucapku.
"Tempatnya gak nyeremin ko Le" ucap Daniel terkekeh.
"Oke deh"
Aku dan Daniel pergi menuju parkiran. Aku menunggu di depan gerbang.
Tak lama sebuah motor sport warna hitam pun keluar.
"Le ayo naik" kata Daniel.
Aku hanya mengangguk dan segera naik.
Selama perjalanan tak ada yang bicara. Hening.
Sudah sekitar 1 jam aku duduk di motor ini. Rasa kantuk menyerangku seketika dan aku tertidur di punggung Daniel.
"Le bangun udah nyampe" kata Daniel.
Aku membuka mataku dan ternyata kami sudah berada di sebuah pantai.
"Ini kan pantai Niel" ucapku bingung.
"Kata siapa pasar"
Aku hanya mendengus mendengar jawaban Daniel.
Namun, aku sangat suka pantai apalagi di saat sunset. Aku langsung turun dan berlari ke bibir pantai.
Aku melepas sepatu ku agar kaki ku merasakan air pantai.
"Niel siniiii" teriakku.
Kulihat Daniel diam sambil tersenyum dan mulai berjalan ke arah ku.
Seperti ada kupu kupu terbang dalam perutku saat melihat senyum Daniel.
"Ayo main" ajakku.
Dia hanya mengangguk dan mulai main. Kami bermain air sambi tertawa seakan akan lupa dengan masalah.
Setelah puas bermain kami memakan kelapa muda di sebuah kedai di pinggir pantai.
"Gimana seneng gak?" Tanya Daniel.
"Seneng banget, makasih ya" ucapku sambil tersenyum tulus.
Daniel hanya mengangguk dan memakan kembali kelapanya.
Tak lama sang mentari sudah ingin terbenam dan ketika terjadi sunset aku dan Daniel saling tatap dan kembali memakan kelapa dengan rasa canggung.
Apa aku menyukainya? Gak mungkin dia sahabatku batinku.
Daniel POV
Pergi ke pantai itu kurang afdol kalo gak makan kelapa muda.
Makan kelapa muda di pinggir pantai sambil melihat sunset dengan orang yg di sayang itu warbiazahh sekali haha.
Dia nampak senang menyaksikan sang mentari terbenam sambil tersenyum tulus.
Cantik batinku.
"Niel pulang yuk udah malem" ucap Alle membuat ku sadar dari lamunanku.
"Eh ayo deh" kata ku.
Kami pulang dengan perasaan senang. Dan di perjalanan sesekali kami mengobrol dan bercanda tawa.
Tak berapa lama sampailah di rumah Alle.
"Makasih ya" ucapnya
Aku hanya mengangguk.
"Mau mampir gak?" Tawarnya.
"Engga deh udh malem" sahutku.
"Yaudah hati hati ya"
"Iya"
Dia masuk ke rumahnya dan aku pun melajukan motorku untuk pulang.
Author POV
Alle dan Daniel sedang berbahagia sementara ada seseorang yang tak menyukai jika Alle bahagia.
Orang itu melihat semua kebahagiaan yg Alle rasakan tadi.
"Nikmatin aja dulu sebentar lagi gamenya akan di mulai" ucap orang itu dan tersenyum menyeringai.
Note: author pusing nih kurang inspirasi😂 maaf kalo gajelas/garing.
Jangan lupa vote & comment
Salam author🐼
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLENA [COMPLETED]
Teen Fiction"Dia adalah awan yang berada di dekat sang mentari sangat jauh"-Allena Zahra Aulia. "Aku hanyalah awan yang hanya dapat melindungimu dari sinar mentari"-Daniel Oktafian.