Kau bagaikan sepasang sayap yang membawaku terbang, namun tak lama kemudian kau melepaskanku hingga aku terjatuh ke jurang.
Allena POV
Kenapa bisa Ria dan Daniel bermesraan seperti itu? Dan sebenarnya yang mengirim pesan itu siapa?
Pikiranku kacau dan terus menerus melayang ke kejadian beberapa jam yang lalu yang membuatku seperti monster sekarang.
Well aku tak tahu kenapa aku menangis sampai berjam jam seperti ini. Rasanya seperti ada yang menusuk di bagian dada.
Gak mungkin, gak mungkin gumamku sambil menggelengkan kepalaku.
Drrrrttt drrrttt drrrttt
Gita's calling....
Sudah lama rasanya aku tak ngobrol lagi dengan Gita.
"Hallo" ucap Gita di seberang sana.
"Eh iya hallo Git"
"Ah gue udah lama kayanya gak denger suara lo"
"Lo sih sibuk nyari cogan mulu"
"Eh jangan salah ya Le, gue udah punya gebetan tetap dong haha"
"Yakin tetap?"
"Yakin dong, dia itu ternyata teman SD gue Le"
"Oh ya? Tinggal dimana?"
"Sekarang sih di Bandung, tapi nanti katanya mau pindah ke Jakarta juga"
"Serius?"
"Iya, eh eh gimana liburan lo di Bandung?"
"Biasa aja, datar"
"Yakin datar aja? Kan ada Daniel"
"Ye apasih, oiya gue mau cerita soal Daniel"
"Apa?"
"Nanti aja deh kalo lo udah balik"
"Kampret bikin penasaran aja"
"Biar lebih enak"
"Oke deh tapi jemput ya"
"Nyusahin lo Git"
'Klik'
Aku menaruh ponselku di nakas dan merebahkan tubuhku di kasur. Rasanya tubuhku pegal sekali dan aku berniat pergi ke alam mimpi.
***
Aku, Luna, Daniel dan Rey sudah siap untuk pulang ke Jakarta.
"Jangan lupa berkunjung kesini ya" ucap nenek.
"Nenek jaga diri baik baik ya, kita pergi dulu" ucapku.
"Hati hati di jalan jangan ngebut ngebut" ucap nenek.
Kami semua hanya mengangguk dan memasuki mobil. Ketika aku hendak duduk di kursi depan, ternyata Luna sudah duluan berada di depan.
"Eh kak, kakak mau disini?" Tanya Luna.
"Eh enggak deh kakak di belakang aja" ucapku. Dibelakang sudah ada Daniel sedang memainkan ponselnya.
"Eh Alle sini sini" ucap Daniel sambil menepuk nepukan bangkunya.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum malas.
"Ehm.. Niel kemarin lo ketemu siapa?" Tanyaku.
"Sahabat lama" jawabnya santai.
"Namanya siapa?"
"Ana"
"Ana? Niel lo ketemu Ana dimana?" Tanya Rey tiba tiba.
"Di kafe biasa"
"Kok lo gak ngajak gue sih?"
"Kan lo pergi sama Luna"
"Pokonya kita harus hangout lagi bertiga" ucap Rey semangat.
"Iya nanti gue ajakin, oiya kata dia sih dia udah pindah ke Jakarta Nan" ucap Daniel.
"Serius?"
"Iya"
'Tunggu tunggu sahabat kalian namanya Ana?" Tanyaku.
Rey dan Daniel mengangguk mantap.
Tapi mirip Ria gumamku.
"Hallo Alle, lo kenapa?" Ucap Daniel sambil mengibaskan tangannya ke arah ku.
"Eh...enggak, gak apa apa"
"Nanti kita kenalin deh kalian sama sahabat kita, ya gak Niel?" Ucap Rey.
"Wah boleh tuh"
Selama perjalanan kami bercanda ria dan tertawa, namun aku tak mendengarkan mereka. Aku masih memikirkan sahabat lama Rey & Daniel itu.
***
Hay guys gimana? Semoga suka ya.
Jangan lupa vote & comment
Salam author🐼
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLENA [COMPLETED]
Teen Fiction"Dia adalah awan yang berada di dekat sang mentari sangat jauh"-Allena Zahra Aulia. "Aku hanyalah awan yang hanya dapat melindungimu dari sinar mentari"-Daniel Oktafian.