BAB 10

444 29 0
                                    

TATAPAN aneh sudah Alana dapatkan sejak pertama kali kakinya menapaki area sekolah. Awalnya Alana merasa kebingungan. Namun ketika ia mengingat akan isu pertunangan antara dirinya dan Arfan, membuat Alana mengerti tatapan aneh teman-temannya.

Juga bisikan-bisikan dari orang-orang yang berada di sekitarnya membuat telinga Alana panas.

"Si Arfan akhirnya buka mata juga kalo Alana ngejar-ngejar dia dari dulu?"

"Gila! Arfan, kan, baru jadian sama Kayla, kok main tunangan aja, sih, sama Alana?"

"Nggak mungkin mereka tunangan kalo nggak ada apa-apanya. Pasti ada apa-apanya, ya nggak, sih?"

"Masih SMA udah tunangan aja."

Meskipun banyak komentar pedas, tapi sesekali Alana mendengar adanya komentar positif--atau setidaknya lebih baik.

"Sumpah, beruntung banget jadi Alana, suka sama orang dari dulu, dan sekarang mereka tunangan?"

"Semoga aja Arfan tulus sayang sama Alana, kayak Alana yang sayang sama Arfan tulus."

Alana tersenyum miris. Sayang sama gue? Hhh ... Arfan buka hati buat gue aja, kayaknya mustahil, deh.

Alana langsung memasuki kelasnya dan terduduk di bangku sebelah Manda.

Hana dan Manda menyapanya. Namun Alana hanya membalas dengan dehaman singkat dan senyum tipis saja.

Alana kembali memikirkan hubungan antara Kayla dan Dion. Apa mereka benar-benar sudah memiliki hubungan? Kayla selingkuh dengan Dion ... atau Dion hanya sebatas menenangkan Kayla saja?

Tapi ... tunggu.

Bahkan Alana tidak tahu hubungan Arfan dan Kayla bagaimana sekarang. Alana tidak tahu apakah Arfan masih bersama Kayla atau hubungan mereka sudah kandas. Alana harus menanyakan hal ini sekarang juga.

Alana langsung bangkit dari duduknya dan hendak menghampiri kelas Arfan. Namun baru saja Alana bangkit, Hana dan Manda menahannya.

"Lo mau ke mana, Na?"

Alana kebingungan menjawab pertanyaan Hana dan Manda. Ia menggarukan tengkuknya yang tak gatal.

"Gue ada urusan dulu sebentar. Sebentaaarrr aja. Bye!" Alana langsung bergegas menuju kelas Arfan.

Sementara Hana dan Manda, meskipun keduanya dilanda rasa bingung, keduanya berusaha tetap bersikap biasa aja dan menunggu Alana kembali untuk menanyakan apa yang terjadi atau apa yang sedang Alana sembunyikan.

Karena baik Hana maupun Manda merasakan ada sesuatu yang Alana sembunyikan.

Kembali kepada Alana.
Perempuan itu sudah berada di depan kelas Arfan. Mencari-cari sosok Arfan di dalam kelasnya. Namun sepertinya tidak ada Arfan di dalam.

BianglalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang