BAB 23

327 16 0
                                    

ALANA dan Farel berjalan di koridor gedung C Universitas Cakrawala. Hari ini jadwal keduanya hanya 2 SKS (Satuan Kredit Semester) saja. Dan kebetulan keduanya kuliah pagi, jadi siang pun sudah pulang.

Entah mengapa Alana merasa tidak enak badan. Kepalanya sedikit sakit dan dadanya yang terasa sedikit sesak. Padahal, obatnya rutin ia minum, tanpa telat sedikit pun.

"Alana, makan siang, yuk!" ajak Farel dengan antusias.

Alana berpikir sejenak. Saat ini ia merasa kurang enak badan. Lalu, ia harus bilang apa kepada Arfan kalau ia akan makan siang di luar bersama Farel? Terlebih, Arfan tidak tahu apa-apa tentang Farel.

Alana menggelengkan kepalanya. Bukan pertanda ia menolak ajakan Farel, tetapi karena dirinya mengingat tentang Arfan yang juga pergi bersama perempuan lain. Lo aja bisa jalan sama cewek lain, kenapa gue nggak? tanyanya dalam hati.

"Ayo, Rel!" seru Alana dengan antusias.

***

ALANA dan Farel sudah berada di dalam restoran Korea yang terletak di dalam sebuah mall. Sebenarnya Alana sedikit bingung mengapa Farel mengajaknya makan siang di restoran yang terdapat di dalam mall. Padahal, mereka hanya akan makan siang saja.

"Kenapa nggak di luar mall aja, Rel?" tanya Alana untuk mengurangi rasa penasarannya.

"Nggak apa-apa. Biar nanti kita keliling dulu. Mau, kan?" Farel tersenyum manis ke arah Alana.

Alana hanya terkekeh dan mengangguk kecil. Sebenarnya Alana tidak tahu harus menjawab apa, dan tidak tahu bagaimana caranya menolak ajakan Farel. Jadi, ya, Alana mengiyakan saja.

Farel dan Alana pun memesan makanan masing-masing melalui monitor kecil yang berada di ujung meja. Karena kecanggihan teknologi, maka dari itu restoran ini memudahkan konsumen untuk memesan apa yang ingin dipesan tanpa harus mengantre.

"By the way, Na, lo keliatannya kurusan, ya, dibandingkan waktu SMP," ucap Farel seraya terkekeh.

Alana menjawabnya dengan cengengesan. "Bisa aja lo."

Farel dan Alana berbincang-bincang sekadar untuk memecah keheningan. Keduanya membicarakan apa saja yang dilakukan ketika keduanya tidak bertemu selama 3 tahun terakhir.

Keduanya juga mengenang saat-saat SMP. Mengenang guru-guru SMP, teman-teman semasa SMP, bahkan sampai penjaga sekolah. Banyak cerita yang mengasyikan saat SMP, yang membuat Farel dan Alana tidak mudah untuk melupakannya.

Perbincangan keduanya terpaksa harus terhenti sejenak ketika pesanan keduanya sudah datang. Segera keduanya pun menyantap makanan masing-masing dengan tenang, dan sesekali bersenda gurau.

Dengan diiringi lagu-lagu Korea yang tidak diketahui oleh Farel dan Alana--baik penyanyinya, judulnya, ataupun liriknya--keduanya tetap menyantap makanan masing-masing yang terasa sangat lezat.

"Sekarang mau kemana?" tanya Farel ketika keduanya sudah menghabiskan makanan masing-masing.

"Terserah," jawab Alana diiringi dengan senyum tipis.

"Main di Fun World dulu, yuk!" ajak Farel dengan antusias.

Alana mengangguk menyetujui ajakan Farel.

Farel pun membayar makanan keduanya, dan langsung menyentuh tangan Alana, menariknya lembut menuju tempat bermain dan hal ini membuat Alana tertegun.

***

TERNYATA, Farel tidak hanya membawa Alana menghabiskan waktunya di Fun World. Setelah bermain di Fun World, Farel langsung mengajaknya menonton. Alana ingin menolaknya, tetapi tidak enak karena Farel sudah membeli tiket sebelumnya.

BianglalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang