BAB 2

657 37 17
                                    

"LUCU nggak?" tanya Hana menunjukkan sebuah handmade berupa rajutan yang bertuliskan,

H&R
1402

H&R memiliki arti Hana & Rayhan. Sedangkan 1402 memiliki arti 14 Februari. 14 Februari adalah hari jadi Hana dan Rayhan. 14 Februari tahun lalu, adalah hari dimana Rayhan menyatakan cintanya untuk Hana dan akhirnya suatu hubungan terjalin di antara keduanya.

"Lucuuuu! Imut banget, perpaduan warnanya juga keren parah!" seru Alana antusias melihat handmade karya Hana, si kreatif.

Alana dan kedua sahabatnya--Hana dan Manda--tengah berada di café yang terletak di dekat sekolahnya. Berhubung di tempat ini terdapat akses free Wi-Fi, mereka memanfaatkan waktu di café ini untuk sekedar ngobrol-ngobrol kecil saja.

"Kalau ini, keren nggak?" tanya Manda tiba-tiba sambil menyodorkan beberapa coklat berbentuk hati di dalam sebuah wadah. Di atas coklat tersebut, diberi satu huruf satu coklat, yang bila digabungkan menjadi tulisan, Radit.

Radit adalah sosok laki-laki yang baru beberapa bulan ini mengisi relung hati seorang Manda, si gadis feminim dengan tingkah sangat anggun.

Kedua bolamata Alana berbinar melihat lima potong coklat berbentuk hati yang menggiurkan lidahnya.

"Mau nyobaaa!"

"Nggaaaaak!!! Ini hadiah untuk besok, tau! Masa belum apa-apa udah kalian makan, sih?"

Alana mengerutkan dahinya tak mengerti. Besok? Ada apa?

"Emang besok ada apa, sih?" tanya Alana. "Bukannya besok hari jadinya Hana sama Rayhan, ya? Kok lo ikut-ikutan kasih hadiah ke Radit, sih, Man?"

Baik Hana dan Manda menatap Alana dengan kesal. Bagaimana bisa sahabatnya itu sama sekali tak mengingat hari esok yang selalu ditunggunya? Padahal, Alana yang paling tak sabar menunggu hari esok dari bulan-bulan sebelumnya.

"Lo mendadak pikun gini, deh, Na. Tidak like gue."

"Ih emang besok ada apa?" tanya Alana penasaran. Ia benar-benar tak mengingat hari esok.

Manda menghela napasnya. Sabar, ini cobaan, ucap Manda dalam hati. "Besok Valentine's Day, Oon!"

Kedua bolamata Alana terbelalak terkejut. Ia benar-benar lupa kalau besok adalah hari valentine.

"SERIUS?!"

Baik Hana maupun Manda sama-sama memutarkan kedua bolamatanya. Alana memang benar-benar lupa perihal besok.

"Duhhhh, gue belum nyiapin hadiah buat Arfan lagi! Aduuuh, gimana nih?!" Alana panik mengingat ia belum menyiapkan hadiah yang akan ia berikan kepada Arfan besok.

"Arfan lagi ... Arfan lagi. Heran gue, padahal Arfan nggak peduli sama lo, tapi lo tetep aja peduli sama Arfan," celetuk Hana kesal.

"Iya, sih! Lo nggak seharusnya peduli sama orang yang nggak peduliin lo sama sekali!"

Alana mulai cemberut mendengar celotehan kedua sahabatnya. Selalu seperti ini jika berhubungan dengan Arfan. Itu membuat telinga Alana sakit.

"Move on, Na, move on. Pasti ada orang yang lebih baik dari Arfan, yang bakalan ngehargain usaha lo selama ini." Manda dengan lembut memberi saran pada Alana.

BianglalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang