[e p i l o g]

253 15 0
                                    

Sudah empat hari semenjak berita hilangnya pesawat yang ditumpangi Varo. Aku sempat berharap itu bukan benar-benar pesawat yang ditumpangi Varo.

Semua keluarganya juga tidak bisa dihubungi. Ada kemungkinan mereka memang menaiki pesawat itu bukan?

Aku, keluargaku, Tata, Destroyer, bahkan Expo sudah mencari berita tentang pesawat itu. Tapi yang kami temukan hanyalah pesawat itu sepertinya hilang dan hanya ditemukan puing-puing pesawat saja. Pihak Garuda Indonesia pun tidak menemukan daftar penumpang pesawat itu. Informasi tentang pesawat itu hilang seperti ditelan bumi.

Kenapa? Kenapa harus pesawat itu? Kenapa tidak pesawat lain?

Semenjak berita hilang nya pesawat itu, setiap malamnya aku selalu menangis. Aku kembali menjadi Anindira yang dulu. Alex juga begitu. Bahkan, Axel menjadi pendiam.

Tata, Bang Rion, Bang Zaidan, dan orang-orang lainnya sudah berusaha sebaik mungkin untuk mencari informasi terbaru dan juga menghiburku. Tapi, tidak ada yang berhasil.

Aku juga jarang makan semenjak berita itu. Kata orang aku tampak lebih kurus. Padahal, menurutku sama saja.

Aku menjadi orang yang benar-benar berbeda sekarang.

Aku ... Lelah.

Lelah menangis. Lelah mencari informasi. Lelah merasa cemas. Lelah merasa takut di tinggal. Lelah hidup.

Hanya karena Varo, aku bisa seperti ini. Apakah aku benar-benar mencintai nya?

Apakah kisah cinta anak SMA bisa sampai seperti ini?

Mengapa harus aku yang merasakan semua ini? Mengapa harus aku?

Aku telah kehilangan semangat hidup.

Hari-hari aku lalui dengan murung. Aku tidak pernah seceria dulu.

Sekarang, aku hanya bisa berdoa. Berdoa untuk keselamatan Varo dan keluarganya.

Setelah kemunduran diriku ini, aku tidak diperbolehkan pulang maupun pergi sendiri. Jadi Alex ataupun Axel selalu mengantarkan kemanapun aku pergi.

Seperti saat ini. Aku baru saja pulang sekolah. Dan diantar oleh Alex. Tentu dengan Ferrari hitam nya. Mobil Ferrari miliknya mengingatkanku pada Ferrari milik Varo.

Di Mobil, Alex bermaksud mencairkan suasana dengan menyalakan radio. Tapi yang ada, ia malah memperburuk suasana. Karena, begitu Alex menyalakan Radio nya yang terdengar adalah lagu When You're Gone milik Avril Lavigne.

I always needed time on my own

I never thought I'd

Need you there when I cry

Aku pernah mencover lagu ini. Tapi aku tidak pernah mendapat feel nya.

And the days feel like years when I'm alone

And the bed where you lie

Is made up on your side

Namun, kali ini berbeda.

When you walk away

I count the steps that you take

Do you see how much I need you right now?

When you're gone

The pieces of my heart are missin' you

When you're gone

AnindiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang