Saat lagu sudah selesai pan hanya terdengar petikan gitar, Varo tersenyum lembut. Jadi aku juga membalasnnya dengan senyuman yang sama lembutnya.
🎶
Setelah penampilan kami yang tergolong cukup berhasil tadi, kami kembali pergi ke ruang kelas.
Kami sempat mengobrol sebentar. Lalu, karena lapar kami memutuskan untuk mencari makanan di luar sekolah.
🎶
Varo membawaku menuju cafe langganannya. Nama nya One Light Cafe. Terletak tidak jauh dari sekolah kami.
Setelah kami memesan, tiba-tiba Varo mengatakan kalimat yang mencengangkan.
"Anin, besok aku sekeluarga bakal pindah ke London. Sampe aku lulus kuliah."
"Hah?"
"Aku bakal pindah ke London, Anin," desah Varo terdengar frustasi.
"Kamu, lagi gak bercanda 'kan?"
Sebelum menjawab, Varo menarik napas pelan lalu menghembuskannya.
"Buat apa aku bercanda buat sesuatu yang kaya gini?"
"Tapi ... Kenapa dadakan? Kenapa kamu gak ngasi tau dari minggu lalu?"
"Aku juga baru tahu soal ini tiga hari yang lalu. Aku bingung gimana harus bilang ke kamu."
Kali ini Varo tampak benar-benar frustasi. Aku memberikan seulas senyum untuk menenangkannya. Juga, menggenggam tangannya.
"Tunggu sebentar. Sebelum aku pergi besok, aku akan memberi mu beberapa hal." Setelah mengucapkan kalimat itu, dia bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri seseorang yang berada di dekat mini stage. Mereka tampak terlibat sebuah percakapan yang terlihat sangat akrab.
Percakapan itu diakhiri dengan salam ala pria. Setelah itu, Varo naik ke mini stage dan mengambil salah satu gitar yang ada di sana. Kupastikan dia akan menyanyikan sebuah lagu. Atau mungkin dua.
Kemudian, dia mencoba microphonenya.
"Tes tes, satu dua."
"Oke, jadi gue ada di atas sini, untuk mempersembahkan sebuah lagu untuk orang yang berarti banget dalam hidup gue. Tapi jarak akan memisahkan kami untuk sementara. So, here it is."
I promise that one day I'll be around
I'll keep you safe
I'll keep you soundRight now it's pretty crazy
And I don't know how to stop
Or slow it downHey
I know there are some things we need to talk about
And I can't stay
Just let me hold you for a little longer nowVaro menatapku tepat di manik mataku. Aku membalas tatapan nya dengan perasaan gugup.
Take a piece of my heart
And make it all your ownSo when we are apart
You'll never be alone
You'll never be alone
You'll never be alone
Membuat hati mu menjadi milikku sepenuhnya, ya?
When you miss me close your eyes
I may be far but never gone
KAMU SEDANG MEMBACA
Anindira
Teen FictionPerpisahan dapat mengajarkan kita banyak hal *** Pada awalnya aku hanyalah anak SMA yang baru saja pindah ke Jakarta dikarenakan pekerjaan orang tua dengan harapan berjumpa kembali dengan seorang sahabat lama yang merupakan salah satu murid di sekol...