Alunan musik klasik terdengar di sebuah ruangan kedap suara. Ruangan berlantai vinyl itu adalah ruangan latihan untuk kelas menari, dimana kelompok Apollo dan Athena adalah penguasanya.
Pasangan yang berada di tengah ruangan itu mengakhiri tarian Waltz mereka ketika musik yang mengiringi tarian tradisional Jerman tersebut berakhir. Semua siswa bertepuk tangan dengan meriah, begitu pun dengan seorang guru bertagname Choi Sooyoung.
"Bravo. Kalian memang pasangan yang hebat!"
Pujian dari sang guru nampaknya tak membuat keduanya puas atau merasa senang. Mereka kembali ke tempat masing-masing dengan diam, seolah tidak pernah terjadi apapun diantara mereka. Ekspresi pemuda dan gadis yang menjadi Ace dari kedua kelompok tersebut hanya terkesan biasa saja.
**
Gadis itu bernama Son Naeun. Memiliki rambut panjang dengan warna dark brownie serta bergelombang dibagian bawah. Wajahnya cantik dan terlihat polos. Tinggi badanya 168cm dengan berat badan 47kg. Gadis itu menjadi pujaan kelompok Apollo dan Ares. Cantik, pintar, dan menjadi panutan di kelompok Athena, sudah jelas jika Son Naeun adalah primadona ECUA.
"Perfect, seperti biasa."
Naeun mendengar apa yang dibisikan oleh beberapa teman kelasnya yang sangat hobi bergosip. Gadis itu menghela nafas dan mengalihkan perhatiannya. Terlalu sering ia mendapatkan ejekan halus seperti itu. Bukannya tidak senang dipuji, hanya saja perkataan pujian seperti itu akan terus menyakiti perasaannya.
Seseorang menepuk pundaknya.
"Tidak usah dipikirkan, mereka memang seperti itu. Kau memang hebat, Naeun –ah."
Naeun hanya mengangguk dan sedikit mengulas senyum pada sahabatnya, Son Wendy. Gadis keturunan Kanada itu adalah teman dekat Naeun, mereka bertemu dan bersahabat karena menjadi roommate saat diawal masuk ECUA.
**
"Wen-ah, boleh kah aku menempati tempatmu?"
Kening Wendy mengerut ketika Naeun meminta untuk duduk di kursi yang ia tempati. Wendy mengangguk tanpa bertanya, ia menukar posisi duduknya. Tumben sekali Naeun melakukan hal seperti ini.
"Ahh aku lupa sesuatu. Aku meninggalkan jatah susu kotakku! Sebenar Naeun –ah, Soojung –ah."
Wendy pergi meninggalkan Naeun dan Soojung.
Pandangan Naeun lebih jelas sekarang. Kedua netranya tak lepas dari sosok yang sedang duduk sendirian, tak jauh dari meja kantin yang ia tempati bersama Soojung dan Wendy.
"Dia duduk bersama orang lain?"
"Kau mengatakan sesuatu, Naeun –ah?"
Naeun mengerjap, apakah Soojung mendengar ucapannya barusan?
"Eo? Tidak –bukan apa-apa."
Soojung mengangguk dan kembali menyantap makan siangnya. Sementara Naeun kembali melihat kearah semula.
Oh, sial.
Pemuda yang dipandanginya itu sekarang sedang melihat kearahnya! Apa yang harus dilakukannya?
Naeun membuang muka, jantungnya tiba-tiba saja berdetak tak normal.
**
Melempar tas ke arah sofa adalah hal pertama yang dilakukan oleh Joe ketika ia berhasil membuka pintu kamarnya. Panel sialan itu membuatnya geram –ia belum cukup terbiasa menggunakan keycardnya pada panel pintu kamar di asrama, karena panel itu beberapakali menunjukkan warna merah –akses masuk ditolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVESICK
FanfictionLOVESICK : The Series • highest rank • #4 shawol (15 Oktober 2018) #4 panda (22 Oktober 2018)