2O. Lee Taemin : Apóstasi (A Distance)

318 34 9
                                    

Semuanya berjalan seperti biasa di ECUA, hanya saja minggu ujian akhir untuk tingkat tiga sudah di depan mata.

Siang hari itu semua siswa tingkat akhir dari semua kelompok dikumpulkan di dalam satu aula. Mereka diberikan pembekalan untuk ujian kelulusan.

Di depan podium sudah berdiri kepala sekolah, dan perwakilan guru dari setiap kelompok berserta perwakilan siswa.

Taemin ──yang menjadi perwakilan dari kelompok Apollo, berdiri bersampingan dengan Jung Soojung perwakilan kelompok Athena, yang seharusnya Son Naeun lah yang berdiri disana.

Sementara disisi lain, ada Seokjin yang mewakili kelompok Ares dan Kim Sohyun dari kelompok Artemis.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, sudah menjadi kewajiban siswa tingkat akhir untuk melaksanakan ujian kelulusan dalam bentuk penelitian untuk kelompok Ares dan Artemis, serta sebuah bentuk pagelaran seni untuk kelompok Apollo dan Athena." Ucap pria bersetelan suit hitam di depan semua siswa.

"Sampai bertemu di Festival. Saya sangat mengharapkan karya terbaik dari kalian semua." 

Riuh tepuk tangan mengiringi sang kepala sekolah saat menuruni podium.

Taemin kembali ke tempat duduknya. 

Disampingnya Joe berbisik. "Kapan kau datang? Aku tidak melihatmu di kamar."

Pemuda itu hanya diam dan sesekali mengecek ponselnya. Berulangkali hingga Joe mencolek dengan kesal lengan teman disampingnya itu.

Taemin menoleh dengan tatapan galaknya.

"Kapan kau datang?" Ulang Joe. Taemin hanya ber──oh──ria dan menjawab pertanyaan Joe dengan bergumam. 

Joe mendengus, ada yang salah dengannya.

**

"Jay!"

"Oh, Marcella!"

Gadis itu sedikit berlari untuk menghampiri pemuda yang berjalan di depannya. Diangkatnya kotak bekal yang ia bawa kedepan wajah pemuda tersebut.

"Aku punya sandwich untuk makan malam , kubuatkan juga untukmu!" Serunya.

Jay──pemuda itu mengulum senyum dan mengangguk. "Terimakasih."

Mengulurkan tangannya untuk meraih kotak makanan dari Naeun, pemuda itu memberi isyarat untuk makan bersama di apartemennya dan Naeun pun setuju. Membosankan jika setiap hari makan sendirian.

"Rapi. Seperti biasa." Ujar Naeun menelusuri apartemen milik Jay lalu mengganti sepatunya dengan sliper yang ditunjuk Jay diatas rak sepatu kecil tak jauh dari pintu. Pemuda itu lantas menggangtung boomber hitamnya pada gantungan.

Apartemen Jay didominasi warna pastel yang agak mencolok──menurut Naeun, amat berbeda dengan apartemen miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apartemen Jay didominasi warna pastel yang agak mencolok──menurut Naeun, amat berbeda dengan apartemen miliknya. Ia bisa mencium wangi daun mint dari pengharum ruangan disana.  Naeun mendudukan diri di salah satu kursi di depan meja makan, menunggu Jay yang sedang mengeluarkan sebotol jus jeruk dari dalam kulkas. Gadis itu memandangi punggung Jay. 

LOVESICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang