4. Memories [EDITED]

710 85 6
                                    

"... Kau benar, Jinki –ya. Mereka harus cukup dewasa untuk siap bertunangan.."

Bagaimana bisa? Pikir Taemin.

Bagaimana bisa Kakak dan Bibinya itu menjodohkannya dengan seorang Son Naeun –dan hey, gadis itu menyetujuinya?

Bagaimana bisa dia memperbaiki hubungannya dengan Son Naeun dimasa lalu?

Taemin memutar otaknya untuk mendiskusikan hal ini dengan Naeun, mau tidak mau –meskipun sesuatu di masa lalu akan terus mengusiknya mulai dari sekarang.

Ia harus berbicara dengan Son Naeun.

Harus.

**

Masa lalu, orang menyebutnya sebagai memori –dan memori tidak akan pernah hilang, hanya sebatas dilupakan. Entah kapan –memori itu pasti akan muncul kembali ke permukaan, sehingga setiap orang akan kembali mengingat memori yang mereka lupakan tersebut. Mau tak mau –pahit atau pun manis, memori itu hanya akan dirasakan sendirian.

Dan kali ini menyangkut.. perjodohan.

Malam dimana kedua keluarga bertemu untuk membahas perjodohan adalah hal kecil yang membuat kepingan memori di dalam hatinya kembali terangkat dengan sendirinya.

Kenapa bukan Jinki hyung saja yang dijodohkan, pria itu lebih pantas untuk segera menikah.

Son Naeun –kenapa mesti gadis itu?

"Lee Taemin –"

Seseorang duduk di hadapannya –menyenggol buku yang ada dalam genggamannya. Taemin mengerjap, alam sadarnya telah kembali dan pemandangan perpustakaan terpapar di hadapannya –beserta Joe. Pemuda itu menunjukkan ketga buku dalam genggamannya. Namun sepertinya Taemin tak tertarik.

"Taemin?!"

Lee Taemin terkesiap.

"Eo –sudah selesai?"

Joe mendelik kearah Taemin, ia mendengus kesal karena merasa diabaikan.

"Kau melamun." Ujar Joe.

"Tidak –aku hanya sedang fokus dengan buku yang ku baca!"

"Heol –membaca buku katamu? Aku baru tahu jika seorang jenius sepertimu membaca buku dengan terbalik!" Tuding Joe sambil mengarahkan pandangan sarkastiknya pada buku yang sedari tadi dipegang Taemin.

"Aish -"

Joe menahan tawanya –mengingat mereka sedang berada di perpustakaan.

"Kajja –lebih baik kita tunjukkan buku ini dulu pada Jung ssaem. Aku sudah tidak tahan berada disini karena ulahmu, Lee Taemin. Aku ingin tertawa sekeras mungkin sekarang! Pft .."

Taemin mendengus. Ia melempar pelan buku yang dipegangnya tadi ke atas meja dan membereskan alat tulisnya dengan kesal karena Joe memergoki dirinya yang sedang melamun.

**

"Masih memikirkan perjodohanmu?"

Tanya pemuda yang berjalan di sampingnya –siapa lagi jika bukan Joe.

"Dari kemarin kau tertangkap sedang melamun saat jam pelajaran, tidak bosan dikeluarkan terus dari kelas?"

"Tidak." Jawab Taemin singkat. Pemuda itu memasukan kedua tangannya ke saku celana seragamnya.

Kedua pemuda itu berjalan menuju kantin.

"Tidak untuk memikirkan perjodohanmu –atau tidak untuk tidak bosan dikeluarkan dari kelas."

LOVESICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang