Seoul –di hari Minggu, sore hari. Senja kala itu bertiup angin semilir yang cukup membuatnya mengeratkan coat yang dikenakannya. Kedua kaki jenjangnya berlarian kecil menuju sebuah kafe yang terletak diujung Gangnam-gu.
Lonceng khas kafe di atas pintu berdentang pelan. Disambut hangatnya suasana kafe yang didominasi oleh warna coklat dan hijau tua tersebut –ia segera menuju etalese yang menyajikan berbagai macam cake.
Namanya adalah Choi Tzuyu dan ia telah mendapatkan satu cup hangat Americano dalam genggamannya. Hangat –dan ia menyukainya. Angin di luar sana cukup membuatnya kedinginan.
Kembali pada etalase yang menyajikan berbagai macam cake tadi. Gadis keturunan Chinese itu berpikir sejenak untuk memilih cake apa yang akan dibelinya. Kedua netra bulatnya itu menatap pada satu slice Tiramisu yang terlihat sangat menggoda.
"Aku pesan Tiramisu itu!"
"Aku pesan Tiramisu itu!"
"Ehh?"
Tzuyu tersentak ketika mendapati seorang pemuda –yang entah darimana datangnya, berdiri disampingnya –menyerukan hal yang sama.
"Chogiyo (permisi), Tiramisu ini tinggal satu slice."
Kedua orang itu melirik pelayan toko yang berdiri di belakang etalase
Pemuda itu membenarkan letak kacamatanya.
"Untukmu saja." Ujarnya.
Chou Tzuyu mengibaskan tangannya.
"Tidak –tidak. Untukmu saja."
"Tidak Nona –sudah seharusnya pria mengalah pada wanita, bukan? Aku bisa pesan yang lain."
Untuk beberapa saat Tzuyu mengerjap setelah mendengar perkataan dari pemuda berkacamata tersebut.
Baik sekali.
Tzuyu mendapatkan Tiramisu nya. Ia berterimakasih pada pemuda itu dan segera mencari tempat duduk di kafe tersebut.
Kafe itu tidak terlalu besar. Kedua mata Tzuyu melirik setiap sudut kafe untuk mencari kursi yang kosong.
Ugh, sial.
Ia tidak menemukan tempat duduk yang kosong. Hampir putus asa, ia melirik piring Tiramisu nya dengan pandangan nanar. Gadis itu menghela nafas dalam.
Harusnya aku minta untuk dibungkus saja dan kembali ke asrama.
"Eottokhae?" Gumamnya.
Sepertinya Tzuyu harus kembali ke meja order untuk minta Tiramisunya dibungkus.
"Nona Tiramisu!"
Gadis itu berhenti sejenak –merasa ada yang memanggilnya. Ia membalikan badan, bisa saja bukan dirinya yang dipanggil –kan?
Tzuyu melirik piring Tiramisunya.
Hanya ia yang membawa Tiramisu.
"Nona Tiramisu!"
Kali ini Tzuyu merasa yakin jika yang dipanggil 'Nona Tiramisu' adalah dirinya. Gadis itu mengedarkan pandangannya, mencari siapa yang memanggilnya.
Geu namja (pemuda itu).
Pemuda dengan kacamata tadi melambaikan tangannya –menyuruh Tzuyu untuk duduk bersamanya.
Tzuyu menunjuk dirinya
"Kau benar-benar memanggilku?"
Pemuda itu mengangguk.
"Kau mencari tempat duduk –kan? Kebetulan aku sedang duduk sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVESICK
أدب الهواةLOVESICK : The Series • highest rank • #4 shawol (15 Oktober 2018) #4 panda (22 Oktober 2018)