17. Taemin & Naeun : His Confession

662 80 40
                                    

Every day changes so quickly and

You are warmly and brightly shining

I've never seen that turned back

Your back - is curiosity

Also part of my greed?

SHINee - Selene 6.23

**


"- Pertama, Son Naeun tidak keluar dari ECUA. Dia hanya akan pergi beberapa waktu karena sekolah musik di Jerman kembali memanggilnya untuk menjadi mentor-kau ingat? Dia mengalahkanmu beberapa tahun lalu dan menjalani pendidikan singkat di Jerman."

"Kedua -Tuan Son menelponku beberapa hari lalu, keluarga mereka membatalkan pertunanganmu dengan Naeun. Kau tahu, pembatalan pertunangan ini membuat Boa Imo sedih, dia tidak mau keluar kamarnya, dan bodohnya kau -"

Saat itu jam menunjukkan pukul tiga pagi, Lee Taemin mengerang di depan meja belajarnya. Pemuda itu tidak bisa tidur karena semua yang diucapkan oleh Lee Jinki -tidak, lebih tepatnya karena seseorang bernama Son Naeun. Gadis itu membuat hidupnya sulit sekarang, bahkan lebih sulit dari sebelumnya -ketika ia menjauhi gadis itu sejak lima tahun lalu.

Bukan kah akan lebih mudah jika aku terus membencinya?

Bukan kah akan lebih baik jika perasaan itu terkubur untuk selamanya?

"Kenapa kau berteriak di pagi buta, Lee Taemin?!"

Taemin tersentak ketika Joe muncul dari lantai atas kamar mereka dengan wajah yang masih kusut akibat terbangun oleh erangan Taemin yang cukup keras. Joe turun dari tempat tidurnya dan menghampiri Taemin, pemuda itu menarik kursi belajarnya dan mendekat pada Taemin.

"Maaf -karena membangunkanmu."

"It's okay dude." Joe menenggak air dari gelas milik Taemin, ia meraih dan menggunakan kacamata untuk memperjelas pandangannya. "Apa yang membuatmu terjaga?"

Taemin melirik Joe dan menghela nafas dalam.

"Dulu -aku mencintai Son Naeun, Joe."

Joe Lee mengernyit, namun ia segera menyadari jika roomatenya itu membutuhkan teman untuk meluapkan isi hatinya -maka Joe duduk bersidekap untuk mendengarkan Taemin.

"Jadi kau mau memberitahuku sesuatu, Tuan Lee Taemin?"

Sekali lagi Taemin menghela nafas dalam. "Aku tidak mengerti kenapa aku mencintainya setelah apa yang dia perbuat padaku dua tahun sebelumnya." Taemin menatap kearah cahaya lampu diatas mejanya. "Dia adalah teman kecilku, kami sama-sama menyukai musik klasik dan mulai menjadi partner -sampai diwaktu kami harus menjadi pasangan di sebuah lomba besar. Dia -Son Naeun mengkhianatiku, dia merebut mimpiku -" Taemin mendesah berat, sesuatu seperti meremas jantungnya sekarang -begitu menyesakkan ketika ia menceritakan masalalunya, dan Joe masih setia mendengarkan Taemin.

"Aku memaafkannya setelah ia kembali ke Korea -aku mulai menyukainya meskipun gadis bodoh itu tidak menunjukkan penyesalannya padaku, dia bertindak seolah-olah tidak pernah terjadi apapun diantara kami. Hari itu menjadi hari terberatku ketika aku melihatnya bersama salah satu Seonbae di taman belakang sekolah dan aku mengalami kecelakaan. Kecelakaan itu membuatku tanpa sadar melakukan blocking pada memori menyedihkan termasuk Son Naeun -semenjak itu, aku tidak mau mendekati siapapun termasuk gadis itu, karena dia yang menyebabkan semuanya."

Joe mengangguk singkat, namun keningnya tiba-tiba saja mengerut seperti ia menyadari sesuatu yang aneh dari cerita Taemin.

"Dude -apa Naeun pernah mengetahuinya?"

LOVESICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang