11. Close To You; Step 2 [EDITED]

578 87 12
                                    

Archades rising car di ruangan itu sepertinya akan rusak dalam waktu dekat karena ulah Taemin yang tak berhenti untuk bermain kasar -dengan menghentak-hentakkan kaki pada pedal dan memukul beberapa kali roda kemudi apabila dia tidak mendapat posisi pertama dalam permainan virtual tersebut.

"Bodoh! Bodoh!" Rutuknya.

"Kau memang bodoh."

Timbal Joe dari meja belajarnya. Pemuda itu membenarkan letak kacamata dan kembali pada layar laptop yang sedang menampilkan essay tugasnya.

"Jika kau ingin mengganti archades itu, kau bisa menjualnya dan menggantinya dengan yang baru. Jangan merusaknya seperti itu.." Ujar Joe tanpa melepas jemarinya yang sedang menari pada keyboard laptop.

Taemin mendesah keras-keras. Ia menarik kursi belajarnya dan menghampiri Joe.

"Joe ㅡapa yang kau lakukan jika kau merasa bersalah pada seseorang?"

Joe meliriknya, alis pemuda itu terangkat.

"Meminta maaf." Jawab Joe.

Bahu Taemin merosot, ia nampak tak puas dengan jawaban Joe.

"Selain itu?"

Joe memutar kursi belajarnya untuk menghadap Taemin. Pemuda itu melipat tangannya.

"Sebenarnya apa yang sedang kau bicarakan, eoh?"

"Kau merasa bersalah pada siapa?"

"Son ㅡ"

"Tunanganmu itu?"

Taemin menghela nafas dalam.

"Kami belum bertunangan, Joe." Gerutunya.

Sementara Joe mulai mengukir senyum untuk menggodanya.

"Oh ayolah! Berikan saja saran tanpa bertanya apa pun lagi."

"Yaya, baiklah. Bagaimana dengan memberinya hadiah?"

"Kemarin pagi -tanpa sengaja aku mengajaknya pergi ㅡtapi aku tidak tahu harus mengajaknya pergi kemana." Jujur Taemin.

Ia hanya tidak ingin mendengar pengakuan Naeun lebih jauh lagi, apalagi jika pengakuan gadis itu tentang rasa sakit hati yang disebabkan olehnya.

Joe menoyor kepala Taemin. "Kau ㅡmemang ㅡbodoh, Lee Taemin." Ucapnya lamat-lamat. "Kau tahu ㅡjika kau menarik ulur hati seorang gadis. Suatu saat gadis itu akan pergi karena lelah menunggu yang pasti."

Ucapan Joe membuat Taemin tidak mengerti, terbukti dengan tatapan pemuda itu yang sedang menerawang entah kemana.

"Bagaimana denganmu dan kekasihmu oh, jangan lupakan hubunganmu dengan Tzuyu -ssi? Kalian terlibat cinta segitiga?"

Kali ini joe benar-benar ingin tertawa.

"Pft. Apa maksudmu -aku, kekasihku, dan Tzuyu -ssi?"

Taemin mengangguk.

"Aku tidak memiliki kekasih, Taemin." Jawab Joe -menahan tawanya.

Taemin tidak mengerti. Joe sering sekali menelpon seseorang dan memanggilnya dengan honey, darling, dan selalu mengucapkan kalimat I love you di akhir panggilan.

Lantas panggilan itu untuk siapa? Neneknya?

"Kau selalu menelpon kekasihmu itu, bukan?"

"Hahaha!"

Taemin ingin sekali memukul Joe sekarang karena pemuda itu mentertawakannya.

"YA, Joe! Aku sedang berbicara denganmu."

LOVESICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang