2011
Lee Taemin, ㅡpemuda berseragam sekolah menengah pertama itu hanya berdiam diri di depan meja rias dengan kedua tangan yang terlipat di depan dadanya, matanya tertutup dengan kening mengerut, hendak memikirkan sesuatu. Nafasnya terdengar diatur, seperti seseorang yang sedang menenangkan diri dari kegugupan.
Hari ini adalah hari yang sangat menegangkan baginya. Minggu lalu ia mendapatkan pengumuman jika ia lolos ke grand final ajang musik klasik yang diselenggarakan oleh pihak orchestra ternama di Jerman. Pemenangnya akan mengikuti pelatihan seni musik klasik selama enam bulan di negeri yang terkenal dengan tigapuluh lima dialeknya tersebut.
"Bagaimana dengan Son Naeun. Apa paman Son mengangkat telponnya?"
Seorang wanita dengan nada tegasnya bertanya pada seseorang yang berjalan mondar mandir di depannya, dan seorang yang lebih muda darinya itu menggeleng.
"Selalu direject, Nyonya." jawabnya.
"Astaga anak itu! Dia harus menjadi pendamping Taemin hari ini, tapi tidak ada kabar juga." Ia kemudian melirik anak muda yang kali ini sibuk memerhatikan buku not balok dalam genggamannya.
Lee Taemin akhirnya mengangkat kepalanya. Ia menutup buku not miliknya dan memutar kursinya.
"Imo, ㅡ aku akan tetap tampil ㅡ"
"Tapi lagu mu membutuhkan irama violin, Taemin."
Taemin menggelengkan kepalanya, senyum di bibirnya adalah tanda percaya diri seorang Lee Taemin. Sang bibi pun ikut melengkungkan bibirnya.
"Kau harus percaya pada keponakanmu ini, Imo. Aku akan menaklukan panggung itu malam ini ㅡ meskipun tanpa Son Naeun."
"Kau memang keponakanku!"
**
Taemin mengakhiri lagu Winter Wind ㅡmeskipun tanpa didampingi Son Naeun. Pemuda itu berhasil membawakan instrumen tersebut dengan sempurna. Ia mengusap dahinya yang berkeringat. Memainkan double instrument membuatnya cukup kewalahan. Kedua matanya melirik pada ketiga juri yang sedang berdiri dan memberikan tepuk tangan untuk permainannya, senyuman pun menghiasi wajahnya.
"Uri aegi~"
Sang bibi merangkulnya setelah Taemin menuju backstage.
"Aku dan Jinki sangat bangga padamu! Bagaimana bisa kau mengganti lagu andalanmu beberapa menit sebelum tampil, eoh? Astaga ㅡbahkan sekarang mataku berair karena terharu, kau memang keponakanku, Taemin ㅡah."
Seorang pria yang menjadi pembawa acara setengah berlari menuju backstage, hendak mencari seseorang.
"Dimana peserta terakhir? Apa sudah siap?"
Tak ada yang meresponnya. Pria itu mendengus, ia menyimpan mic kedalam saku celananya dan menghilang entah kemana.
Son Naeun?
Taemin memalingkan wajah ketika seorang gadis dengan violin dalam genggamannya berjalan melewatinya begitu saja. Taemin mengerjap, memastikan jika gadis yang lewat di depannya itu memang Son Naeun ㅡpendampingnya.
"YAYA! Itu Son Naeun, keutchi?" Seru asisten dari Kwon Boa.
**
"Cukhaeyo, Son."
"Gomawo ㅡgeundae .."
Kedua tangannya ia masukan kedalam saku celana, ia memaksakan untuk tersenyum saat ini. Di depan Son Naeun. Pemuda itu membalikan badan berniat untuk pergi dengan tungkai yang terasa akan lepas saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVESICK
FanfictionLOVESICK : The Series • highest rank • #4 shawol (15 Oktober 2018) #4 panda (22 Oktober 2018)