12. Son Naeun : Apóstasi (A Distance) [EDITED]

623 77 7
                                    


"ATSSAAA"

Siapa tidak suka pemandangan pantai di musim semi lengkap dengan cuaca yang bersahabat? 

Suara ombak berdeburan dan angin yang bertiup dengan tenang siang hari ini ––Ohh! Jangan lupakan wanginya pasir pantai berwarna putih.

Taemin berjalan santai di bibir pantai Sokcho. Rambutnya yang hitam teriup angin sesekali. Pandangan pemuda itu tak lepas dari ketiga orang yang sedang berlarian jauh di depannya untuk mengejar ombak, sementara ia lebih memilih untuk menikmati angin pantai saja.

"YA, Lee Taemin ––kemarilah!!" Joe melambaikan tangan ––dan Taemin hanya mengangguk pelan.

Joe.

Taemin tidak habis pikir kenapa pemuda itu sangat berbeda dengan siswa lain yang pernah mencoba untuk dekat dengan dirinya. Taemin hanya suka dengan kepribadian Joe ––meskipun terkadang Joe membuatnya kesal.

"Son Naeun!"

Pikirannya tentang Joe buyar begitu saja.

Keningnya mengerut dan kedua matanya memicing, bukan karena silaunya matahari ––melainkan karena seseorang berlari mendahuluinya. Ia lupa jika ada satu orang lagi yang pergi bersamanya hari ini.

Kim Seokjin.

Pemandangan pantai tak lagi menarik perhatiannya, terlebih saat ia melihat Seokjin dan Naeun yang sedang bermain kejar-kejaran di pantai dengan saling mencipratkan air.

"Tenggorokanku kering sekali." Dengusnya.

Lee Taemin berdecak pelan ––kemudian berbalik dan pergi darisana, meninggalkan pantai untuk menuju vila keluarganya yang tak jauh dari pantai tersebut.

**

Kali ini Joe.

Pemuda itu melihat kepergian Taemin dan berniat untuk menyusulnya ––sebelumnya ia sempat melihat ke arah Naeun dan Seokjin, pemuda itu tahu persis apa yang membuat Taemin pergi darisana.

Namun seseorang membuatnya berhenti.

Chou Tzuyu. Pemuda itu lah yang mengajaknya pergi berlibur bersamanya dan Taemin ––atas syarat yang dibuat oleh sang kepala sekolah.

Gadis itu tengah berjongkok dan tak sadar akan keberadaan Joe di depannya.

"Apa yang sedang kau lakukan, Nona Tiramisu?" Tanya Joe kemudian ikut berjongkok.

Nona Tiramisu ––entah apa yang membuat Joe terus memanggil Tzuyu dengan sebutan itu dan terasa sangat pas untuknya.

Kepala gadis itu terangkat dan terkejut ketika melihat Joe, karena terlalu asik menggambar sesuatu di atas pasir pantai.

"Oh –Seonbaenim!"

Joe melihat gambar yang dibuat oleh Tzuyu dan mengangguk-angguk.

"Gambarmu bagus." Pujinya.

Chou Tzuyu tersenyum dan menyodorkan sepotong ranting pada Joe.

"Mau menggambar juga, Seonbaenim?"

Joe mengibas-ngibaskan telapan tangannya.

"Aku tidak pandai menggambar ––hehe."

Tzuyu hanya mengangguk dan kembali menggambar wajah seseorang diatas pasir. Sementara Joe mulai tertarik pada gambar yang dibuat oleh gadis itu.

Perhatian Joe berpindah dari gambar di atas pasir ––ke anak rambut Tzuyu yang tertiup angin sehingga beberapakali menutupi wajah gadis itu. Tangan kirinya tanpa sadar terulur untuk menyelipkan rambut gadis itu kebelakang telinga. Namun tiba-tiba saja gadis itu menoleh ––dan Joe menarik kembali tangannya kemudian berdeham pelan.

LOVESICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang