" Ryusuke, anak ayah..." dia menuturkan nama anak bongsunya apabila dia terjaga dari mimpinya. Perasaan penyesalan mula bersarang dalam hatinya. Setiap malam, dia mimpikan mimpi yang sama. Sebentar tadi, dia mimpikan waktu kejadian dimana Ryusuke terbaring diatas lantai dengan berlumuran darah yang keluar dari dadanya. Mengalir air matanya apabila mengenang kejadian itu. Air mata penyesalan. Andai kata dia diberi pilihan, dia akan memilih untuk memutarkan masa ke waktu lampau. Dia ingin menebus semula segala kesilapannya pada masa lalu.
" ayah..." panggil lembut seseorang. Lamunannya terhenti lalu menoleh kea rah empunya suara. anak kedua bongsunya sedang duduk di atas kerusi dengannya memegang pena. Kertasnya bertaburan di atas meja.
" ayah tak boleh tidurkah?" Tanya kitsune dengan perasaan yang risau. Ayahnya menggeleng lalu tersenyum.
" ayah hanya mimpi buruk.. tapi, kamu jangan risau.. maaflah kalau ayah mengganggu kamu buat kerja.." ujarnya lalu baring sebelum menarik selimut ke paras dada.
" selamat malam kitsune..jangan tidur lewat sangat.. kalau sakit, susah nanti.." tegur ayahnya. Kitsune hanya tersenyum.
" baiklah ayah...selamat malam.." dia memandang wajah ayahnya yang telah pun tidur. Kedengaran deruan nafasnya yang tenang. Namun, wajahnya tidak menunjukkan keceriaan sejak dari peristiwa itu. Dia mengeluh berat. Pada malam ni, gilirannya menjaga ayahnya. Bukan ayahnya sakit, tetapi sejak dari peristiwa itu, ayahnya mengalami kemurungan. Takut ayahnya melakukan sesuatu yang bukan-bukan. Tetapi, untuk setakat ini, belum lagi berlaku kejadian yang buruk. Kitsune kembali menyambung kerjanya yang belum selesai.
YOU ARE READING
Ametis : Kebangkitan Revolusi
Fantasyberlakunya kebangkitan revolusi kerajaan kota carlot-Aulia setelah dua belas tahun berlakunya kejatuhan kerajaan ini.kebangkitannya membawa kejutan kepada semua kerajaan kota yang lain.
