- kedua

9.5K 676 38
                                    

Author side.

Ini sudah minggu kedua gracia bersekolah di sekolah baru, dan belum ada yang berubah, gracia tetap menjadi sosok yang dingin dimata semua orang.

Hari ini hari senin, itu artinya sekolah gracia melaksanakan upacara rutin.

"Gracia!" panggil shani.

Gracia menoleh, lalu menatap shani datar. Ya selalu datar dan dingin

"Gre, semua udah lengkap?" tanya shani, gracia mengangguk

"Lo?" tanya gracia balik, shani mengangguk sambil tersenyum sumringah.

"Ayo" ajak gre

Shani mengambil topinya di dalam tas, tetapi ia tak menemukan topinya disana

Gracia yang melihat itu mengangkat sebelah alisnya

"Kenapa?"

"Hah?mmm topiku gak ada gre" jawab shani masih mencari dimana topinya berada.

"Udah dimasukin?" tanya gracia lagi

"Udah, aku inget kok tadi malem taro topi di tas" jawab shani. Gracia menghela nafasnya. Lalu ia menarik shani karena upacara akan segera dimulai.

"Diem disini"
"Pake topinya, trus upacara" lanjut gracia memeberikan topi yang ia kenakan

"Trus kamu gimana?" tanya shani khawatir

"Gak papa"

"Ihh gak papa gimana?"
"Nanti kamu baris dibarisan murid kena hukuman" kata shani mencoba memberika topinya lagi, tetapi gracia sudah pergi dan bergabung dibarisan khusus murid yang tidak membawa perlengkapan.

"Dia kok baik banget sih" gumam shani masih menatap gre yang mencari barisan.

Lalu beberapa menit kemudian upacara dimulai, dan shani mengikutinya dengan hikmat.

----

Shani sudah masuk kedalam kelas, tetapi tidak dengan gracia. Ia dihukum dilapangan hingga jam pelajaran pertama selesai. Kebetulan kelas gracia dan shani sedang pelajaran kosong.

Dan waktu ini digunakan shani untuk melihat gracia yang sedang dihukum. Perasaan bersalah muncul dibenak shani.

Seandainya ia tidak lupa membawa topi, gracia pasti tidak akan dihukum.

KRINGG KRINGG

Bel jam pelajaran pertama berakhir, itu artinya masa hukuman gracia pun berakhir. Shani menghampiri gracia dilapangan.

"Nih gre" ucap shani sambil memberikan air mineral

"Gak perlu, gue bawa minum kok" tolak gracia, tetapi shani tidak bergeming

"Plis terima, anggap aja ini rasa terimakasih aku karena udah bantu soal tadi" kata shani menunduk, gracia menghela nafasnya

"Yaudah"
"Makasih" setelah itu gracia pergi meninggalkan shani dilapangan.

Perlahan senyum shani mengembang, entah mengapa ia senang gracia menerima air mineral darinya. Walaupun gracia tetap dingin, shani menyukainya.

----

Sudah waktu pulang, shani melirik gracia yang membereskan bukunya.

"Gre" panggil shani, gracia menoleh

"Kenapa?"

"Mmm, kita kan dikasih tugas sama pak yono, dan tugas itu adanya di buku ensiklopedia, dan aku gak punya bukunya" kata shani, gracia mengangkat sebelah alisnya

"Trus?"

"Mmm niatnya, aku mau ngajakin kamu beli buku itu di toko buku" ucap shani.

"Sorry, gak bisa gue ada urusan" baru saja gracia ingin melangkahkan kakinya shani sudah menhannya.

"Tunggu gre!"

"Kenapa lagi?"

"Aku mohon, kamu udah sering nolak permintaan aku. Sekali aja kamu kabulin permintaan aku" kata shani memohon.

Sial, gracia tersentuh melihat shani yang benar benar menghrapkannya. Akhirnya gracia mengangguk.

"Yaudah, ayo"

"Beneran gre??!" tanya shani tak percaya

"Iya, sebelum gue berubah pikiran" jawab gre, shani menggeleng cepat

"Ayok ayok"

----

"Duh mana sih bukunya" gumam shani. Kemudian datang gre menghampirinya

"Dapet?" tanya gracia, shani menggeleng

"Loh, kamu dapet dimana gre?" shani melihat gracia membawa buku ensiko di tangannya

"Disebelah sana, ayo gue bantu cari" kata gre menarik tangan shani. Shani menundukan kepalanya, pipinya terasa hangat ketika gracia menyentuh tangannya.

"Mana gre gak ada" kata shani sambil mencari cari bukunya

"Tadi gue nemu disini" kata gracia, kemudian datang seorang laki laki yang bisa diketahui dia seorang pegawai.

"Permisi, adek cari apa?" tanya pegawai itu

"Oh, mas saya cari buku ensiklo masih ada?" tanya shani

"Sebentar saya cek" pegawai itu kemudian berjalan kearah rak rak untuk mengecek.

"Wah kebetulan bukunya habis dek, itu yang dipegang adek satu lagi sisanya" kata mas mas itu, kemudian shani menghela nafas berat.

"Makasih mas" kata shani, lalu pegawai itu pergi.

Gracia melihat shani yang menunduk lesu, kemudian menyodorkan buku ensiklo yang ia pegang.

"Nih, buat lo aja"

"Eh? Gak usah kamu aja" tolak shani, tetapi gracia justru menarik tangan shani utuk menerima buku itu

"Tadi lo maksa gue buat ikut kesini dan gue udah terima" kata gracia, shani diam

"Sekarang giliran gue maksa lo buat terima buku ini" ucap gracia, kemudian gracia melangkahkan kakinya pergi. Namun kemudian ia berhenti dan berbalik

"Gue gak mau nilai lo jelek"




****

HAI ( ͡° ͜ʖ ͡°)

VOMMENTNYA GUYS!

LOVE YOU ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Dingin | Shania Gracia, Shani IndiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang