- keenam

6.9K 499 34
                                    

Author side.

Disini, shani tengah berdiam diri, di sebuah cafe. Ditemani seseorang yang pernah mengisi hari hari dihidupnya.

"Gimana sekolah kamu?" shani mengangguk. Agak canggung memulai percakapan dengan orang yang pernah mengisi hati, benar bukan?

"Ngomong dong, diem aja"

"Iya kak vino" vino mengangguk lalu tersenyum. Tangannya mengelus pucuk kepala shani. Shani menjauhkan kepalanya. Tak ingin mengulangi kesalahannya dulu.

"Kamu gak berubah"
"Tetep cantik" shani tersenyum kaku, mencoba untuk tidak mengingat masa lalunya.

"Kak ini udah siang, aku harus pulang" kata shani, vino mengerutkan keningnya

"Baru ketemu shan"
"Aku masih kangen kamu" vino menunduk, sementara shani dengan bersusah payahnya mencoba tidak perduli

"Yaudah, kalo kamu mau pulang aku anter ya" akhirnya vino berdiri menarik tangan shani dan membawanya ke mobil vino.

"Gak perlu kak, aku pake bus aja" tolak shani, vino menggeleng keras

"Kamu harus aku anter"
"Biar gak kenapa napa" shani lupa satu hal.

Vino benar benar keras kepala. Itulah yang membuat shani memutuskan hubungannya dengan vino.

----

Gracia turun dari kamarnya dan terkejut melihat kaka sepupunya berada di ruang keluarga sedang bermain playstation 3 nya.

"Vino?"

"Lah? Lo ada dirumah?" vino menoleh mendapati gracia berdiri di tangga menatap dirinya heran. Gracia mengangguk.

"Gue disuruh om dev temenin lo selama om dev sama tante ve ke singapur" kata vino, gracia hanya ber-oh ria.

Baiklah jadi begini, author jelaskan.

Vino, Vino Djuhandar. kakak sepupu gracia, anak dari pamannya gracia. Dyo djuhandar.

"Abis dari mana lo?" gracia bertanya saat vino menghampirinya ke dapur

"Ketemu mantan"

"Serius bego"

"Gue serius, juta juta rius malah" vino mengangkat tangannya membentuk huruf V.

"Masih mau ketemu mantan lo itu?"
"Kok lo gak ada malu gitu sih no" gracia meneguk susu coklatnya

"Maksd lo?"

"Ck, gue tau lo paham no"

"Gue balik bukan mau ngajak balikan, gue cuma mau jelasin apa yang harus gue jelasin ke dia" jawab vino, gracia hanya mengangguk nganggukan kepalanya.

"Tapi kalo akhirnya balikan juga sukur"
"Dia juga masih suka kok sama gue" gracia memutar bola matanya malas, sementara vino tertawa kencang.

"Yaudah, selama disini lo jadi babu gue" kata gracia, vino mengernyit heran

"Gue? Jadi babu lo?" gracia mengangguk dan vino justru tertawa

"Sorry sorry nih ya, maaf yang ada juga lo yang jadi babu gue" kata vino sembari meninggalkan gracia di dapur, gracia menatap vino jengah.

---

"Graciaaaaa bangun woy"
"Skolaahhhh"

Vino berteriak dari luar kamar gracia, sementara gracia masih dengan tenangnya berguling guling di kasur empuknya.

"Graciaaaaaa bangun gilaaa"

TOK TOK TOK

"Gak bangun gue bobol pintunyaaa!!"

Ceklek

"Bisa gak gausa teriak teriak" gracia melengguh

"Gak bisa, ntar lu telat"
"Cepet mandi ah,terus sarapan"

Akhirnya gracia bersiap siap dan vino memanaskan mobil nya.

---

"Gausa kemana mana pulangnya" kata vino, gracia mengangguk

"Jam berapa gue jemput lo?"

"Sebelas, gaboleh kurang gaboleh lebih"

"Ck iya bawel, udah sana skolah"

Gracia keluar dari mobil vino, tetapi saat vino menjalankan mobilnya, terlihat seseorang yang sangat familiar untuknya.

"Shani... " gumam vino, tetapi baru saja ia ingin keluar mobil dan menyusul seseorang itu, sebuah mobil di belakang vino sudah memberi klakson untuk segera pergi dari situ.

---

"Graciaaaaa" gracia menoleh, menatap shani heran

"Kenapa?"

"Kenapa? Kenapa apanya?"

"Kamu kenapa?" shani menggeleng dan tersenyum

"Gak papa kok, emangnya kenapa?" gracia menelan ludahnya

"Aneh aja, biasanya semangat banget nyapa aku"
"Sekarang biasa aja" jelas gracia, shani menoleh lalu senyumnya merekah

"Wah! Kamu perhatiin aku ya greee!!" gracia diam. Kemudian tersenyum kecil.

"Iya aku perhatiin kamu"

Shani menegang ditempatnya, jantungnya kembali berdetak dengan kencang. Pipinya juga terasa hangat.

"Mmm, ke lapang yuk bntar lagi upacaranya mulai" shani mengusap tengkuknya. Gracia mengangguk kemudian menggenggam tangan shani.




***

Yak nambah cast nya wkwk.

Dan mungkin part part selanjutnya cast akan bertambah juga.

Spoiler kan jadinya:(

OHIYA DOAIN JUGA Y SENIN BESOK AWTHOR US :")

Dingin | Shania Gracia, Shani IndiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang