- kesembilan

5.9K 470 50
                                    


Author POV

Shani berlari cepat dikoridor sekolah, ia terlambat datang hari ini. Saat dipersimpangan shani tak sengaja menabrak seseorang.

"Ah!"

"Aduh"

Shani jatuh tersungkur, ia memegang lengannya yang terluka

"Shani?!"

"Gracia?!" gracia berjongkok melihat keadaan shani. Ia memeriksa tangan shani dengan teliti

"Maaf, aku gak sengaja" kata shani, gracia menggeleng keras

"Aku yang salah"
"Ayo ke kelas" shani mengangguk lalu berlari bersama gracia ke kelas.

Saat mereka masuk ke kelas, shani terheran heran, karena kelasnya yang sepi. Seakan tau tatapan bertanya shani gracia pun berbicara

"Kita ada materi di lab, jadi kita belajar disana" kata gracia, shani mengangguk. Kemudian ia membuka tas nya.

"Astaga! Lupa... " gracia menoleh, mengangkat sebelah alisnya

"Apanya lupa?"

"Jas lab nya lupa gre" wajah shani berubah panik, ia kembali membuka tasnya berharap jas lab miliknya ada di tas tersebut.

"Gak disiapin waktu malem?" tanya gracia mengusap punggung tangan shani, mencoba menenangkan.

"Udah gre udah, aku selalu bawa jas lab kesekolah, tapi aku lupa, aku baru ganti tas. Jas lab nya ada di tas yang lama" jawab shani menunduk lemas, gracia menatap jas lab miliknya, kemudian ia taruh kedalam tas miliknya.

"Ayo"

"Kemana?"

"Ke lab"

"Eh?" gracia menarik tangan shani, lalu brlari kearah lab.

Setelah sampai didepan pintu ruangan lab, gracia mempererat genggamannya pada shani.

"Permisi... "

"Eh? Gracia shani, silahkan masuk" jawab pak burhan, gracia dan shani mengangguk perlahan kemudian saling tatap

"Kenapa? Ohiya mana jas lab kalian?" tanya pak burhan, gracia tersenyum kaku

"Gini pak, kita berdua lupa bawa jas lab" shani menoleh kearah gracia. Apa katanya? Tidak membawa jas lab? Lalu apa yang dipegang gracia di kelas tadi? Pikir shani. Pak burhan mengerutkan keningnya

"Sungguh?"

"Iya pak, sebagai gantinya kami siap mengerjakan tugas dari bapak" jawab gracia. Pak burhan mengangguk ngangguk

"Baiklah, tolong kalian ke perpustakaan dan cari materi tentang blablabla... "
"Bisa dipahami?" tanya pak burhan, gracia mengangguk

"Baiklah, kalian boleh keluar sekarang"

"Makasih pak, kami gak akan ngulangi lagi" jawab gracia tersenyum, pak burhan mengangguk.

Setelah keluar lab, shani menahan tangan gracia. Yang otomatis membuat langkah gracia terhenti

"Maksudnya apa?"

"Apa?"

"Ck, kamu kan bawa jas lab? Kenapa ikut ikutan aku?" tanya shani, gracia mengangkat bahunya

"Gak tau"

"Ih serius!"

"Dua rius"

"Astga graciaaaa" gracia terkekeh pelan, kemudian menatap shani

Dingin | Shania Gracia, Shani IndiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang