Day 22 (Part II)
Kami makan di tempat makan biasa aja. Semacam warung tegal buat kelas menengah, tapi menu yang di sajikan beragam. Si bos makan soto, gue makan bakso. Entah mengapa di warung ini menunya campur-campur, ada soto, ada bakso, ada juga menu makanan rumahan.
"Jadi bisa kasih tahu saya siapa laki-laki yang tadi?"
Gue hampir keselek bakso gara-gara pertanyaan mendadak dari si bos idola.
"Em... dia Martin pak namanya." Aduh, harus ya gue jelasin ke si boss gimana hubungan gue sama Martin. Tapi kalau gue nga jujur, ini kesempatan nga mungkin dateng dua kali. Dan stikma negatif bakal terus melekat di diri gue pasti sebagai seorang "LIAR"
"Kami ketemu waktu saya nga sengaja karaoke sama temen saya, dia temennya temen saya pak."
"Ok. Terus?" Si bos sih keliatan santai aja dengerin cerita gue, tapi gue deg-degan setengah mampus ceritain semua ke doi.
"Ya dia nawarin saya buat nyanyi di cafe bareng dia, ada juga Icha, temen saya itu yang udah lebih dulu manggung bareng Martin."
"Terus?" dia nyimak sambil terus makan, sementara gue, praktis cerita aja, soalnya gue langsung kehilangan nafsu makan gue, bayangin perlakuan si boss idola bakalan berubah setelah dia tahu semuanya.
Gue ambil gelas es jeruk di depan gue, gue seruput. "Em, ... singkatnya saya manggung sama dia, setiap weekend."
"hem... terus?"Dia kelihatan masih nyimak.
Gue mikir sebentar, menyusun kata-kata biar apa yang mau gue sampein itu bisa cepet di cerna dengan baik. "Dia pernah menyatakan perasaannya ke saya, tapi saya-" gue nelen ludah "Saya nga-"
"Kamu tolak?"Alisnya berkerut, matanya menyipit ke arah gue.
Gue cuman bisa manggut-manggut.
"Terus?"
"Ya kami masih kerja bareng sampai sekarang, tapi saya udah jarang sih nyanyi di cafe sama dia."
"Kenapa kamu harus nyanyi di Cafe?"
"Hobby." Jawab gue singkat.
"Bukan buat cari uang?"
"Ya, sekalian buat nambah uang jajan pak."
Dia berdehem, dan itu bikinn gue mengkerut "Kamu kan udah dapet uang jajan dari orang tua, kalau menurut saya, fokus sama kuliah kamu aja dulu. Lulus dengan hasil yang memuaskan, setelah itu kamu bebas mau milih profesi apa yang kamu mau."
Aduh, itu semacam oase di padang gurun, dia kaya penasehat spiritual kalau ngomong kaya gitu ke gue.
"Iya pak."
"Ok, itu pilihan kamu, saya cuman kasih kamu masukan."dia nglanjutin makan "saya akan lebih seneng kalo kamu fokus kuliah"
Apa itu "KODE" buat gue stop manggung, dan itu sama artinya gue jauhin Martin???
"Bapak jealous sama Martin?" Ampunnnn rem di otak gue blong lagi.
Si bos taroh alat makannya, trus nglihatin gue serius banget.
"Saya mau kamu fokus kuliah." Dia natap gue makin dalam "Saya akan sangat posesif sama kamu mulai sekarang, bukan karena saya ada hati sama kamu. Saya mau kamu selesaikan kuliah kamu. Setelah itu saya akan pikirkan perasaan saya ke kamu." Tegasnya.
Seketika gue melongo, gue nga tahu harus happy atau sedih buat apa yang si bos katakan.
"Habiskan makanan kamu" perintahnya
***
Gue habis mandi, dan lagi bengong di kamar saat tiba-tiba ponsel gue bergetar.
"Kalau kamu mau nonton konser Tulus sama orag lain kenapa kamu harus nolak ajakan saya dengan berbohong?" ini pesan dari Martin.
Ya Tuhan, haruskah dia mengkonfirmasi kebohongan gue.... lagi? tapi dia kan ngajak gue nonton, gue pikir film, aduh... lagian gue udah terlanjur tolak lo sebelum pak bos idola kasih gue tiket itu.
"Martin, maaf." Gue cuman bisa bales dengan kata "Maaf" nggak ada niat buat membela diri juga. Gue tunggu beberapa detik, menit, jam, nggak ada lagi balesan dari Martin. Fix dia pasti merasa tersakiti dengan apa yang gue lakuin ke dia.
Gue tarik selimut, berusaha tidur, tapi apa yang terajadi sama gue hari ini ibarat gue lagi naik rollercoaster di Dufan. Naik turun, muter, sampai akhirnya gue kelelahan.
Pertama bos Hamish yang ternyata tajir melintir, tapi kenapa dia malah milih posisi manager? Kenapa nga langsung OWNER? Atau setidaknya DIREKTUR UTAMA? PUTERA MAHKOTA? Atau apa lah?
Kedua Martin, kalau selama berhubungan sama gue, dia selalu tersakiti, kenapa dia nggak coba menoleh ke cewe lain. Gue yakin banget kalau dia itu punya sejuta pesona yang bakal bikin cewe-cewe klepek-klepek, kecuali gue.
Ketiga Boss Idola gue, pagi hari gue di bikin jadi cewe paling bahagia di dunia, sampai malem hari gue masih berasa sangat bahagia. Tapi ke gap bo'ong sama doi berkali-kali, itu menyedihkan buat gue. Gue pengen banget jadi cewe sempurna, kaya mba Aurellie gitu, jadi gue bisa mengimbangi doi. Tapi kalau kaya gini, duh gue jadi ngrasa rendah diri deh. Dibandingn mba Aurellie gue jelas jomplang banget. Tapi melepaskan Boss Idola begitu aja juga bukan sesuatu yang gue mau sekarang ini.
Gue ambil telepon pintar gue, check-check sosial media, nggak ada yang menarik, sampai gue check email.
Ada beberapa email iklan, tapi ada satu email yang mencuri perhatian gue.
Aurellie_Saragih@yahoo.com
To :Michelle-Ochell@yahoo.co.id
Sun, 26 March 20:00Hai,
Gimana kejutannya? Berhasil?
BR
AurellieEm... kenapa dia harus bertanya by email? Oh mungkin saja dia sudah berada di Singapore, udah ganti nomor ponsel juga. Tapi apa perlu gue kasih tahu setiap detail soal gue sama bos Idola.
Apa diam-diam mba Aurellie masih kepo soal bos Idola ya?
Aduh-aduh, gue nga boleh berpikir negatif sama mba Aurellie.
Michelle-Ochell@yahoo.co.id
To : Aurellie_Saragih@yahoo.com
Sun, 26 March 23:13Hai mba,
Thanks ya buat ide dan masukan dari mba Aurellie, lumayan berhasil kok surprisenya.
BR
MichelleGue nga tahu musti ngomong apa, tapi gue kayanya harus membatasi komunikasi gue sama mba Aurellie deh mulai dari sekarang. Bukan apa-apa, tapi gue nga pengen mba Aurellie masih terlibat dalam hubungan gue dan bos Idola, meskipun gue juga nga yakin sih kemana arah hubungan gue sama doi.
Apa gue terlalu jahat sama mba Aurellie?
Hufttt feeling guilty
Tapi gue juga harus kasih space buat mba Aurellie fokus sama mas Alfons, kasihan juga mas Alfons kalau dia masih harus berbagi perhatian mba Aurellie dengan bos Idola, sedangkan hubungan mereka adalah sebuah masalalu, nga lebih.
Tiba-tiba ponsel gue bergetar.
"Udah tidur?" Boss Idola.
"Belum" balas gue cepet.
Gue hitung sampai duapuluh hitungan nga ada balasan. Idih,... maksudnya apa ni orang? Nanya udah tidur belum, tapi giliran di jawab, di anggurin.
"Kamu harus tidur kalau besok nggak mau terlambat lagi, karyawan magang kalau sering-sering telat bisa dapat penilaian jelek dari atasan kamu nanti."
WHATT???
Cuman mau ngomel???
"Saya serius soal apa yang saya katakan sama kamu tadi."satu lagi sms si bos masuk.
"Yang mana pak?"gue bales.
"Setelah kamu lulus, saya akan pikirkan perasaan saya ke kamu"
WHAT????
Jantung gue copot seketika.

KAMU SEDANG MEMBACA
120 Days #Googlrplaybook #JE Bosco Publisher
Roman d'amourSUDAH TERBIT (untuk pemesanan versi cetak bisa kontak Author di 081310259681) Pertemuan antara pria dan wanita itu bisa dengan cara apapun dan kapanpun. Dan selama 120 hari segala sesuatu bisa berubah, cinta jadi benci, tapi benci juga bisa jadi cin...