Day 45

3.6K 293 27
                                    

Day 45

Author POV
Papa dan mama Michelle tampak sedang bersiap untuk menghadiri sebuah acara, sementara itu Michelle belum tampak.

"Michelle, buruan, nanti kita telat." Mama tampak memanggil Michelle.
"Iya..." Michelle terburu-buru turun dari tangga. Gadis itu tampak begitu manis dengan gaun biru tua selutut, berbahan brokat, begitu ringan, diimbangi dengan sepatu hak tinggi warna senada. Michelle membiarkan rambutnya terurai, hanya sedikit di buat rapi dengan penjepit rambut berwarna silver.

"Kita bisa telat, kamu dandan lama banget sih." Mama tampak mengomel.

"Lho katanya acaranya resmi, ya Michelle harus tampil rapi dong." Michelle tampak membela diri.

"Udah, yuk. Nggak enak kalau kita telat nanti."

Mereka tampak terburu-buru masuk ke dalam mobil.

***

Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, akhirnya mereka tiba di sebuah rumah besar di kawasan prumahan elit di Jakarta Selatan.

"Gilak, ini rumah temen papa?" Michelle tampak memandang keluar jendela mobil, saat mobil yang mereka tumpangi memasuki halaman rumah itu.

"Iya, dia pengusaha kaya Michelle. Dulu waktu kami SD dia memang sudah anak orang kaya, tapi papa nggak nyangka kalau dia sekarang owner perusahaan besar." Papa tampak menjelaskan.

"Aduh, mama jadi grogi pa. Takutnya nanti penampilan kita nggak sesuai sama keluarga mereka."

"Ya elah mama, udah cantik kok. Lagian cuman makan malam."Michelle menimpali.

***
Mereka tampak di sambut oleh kepala pelayan di rumah itu, berpenampilan rapi dengan jas resmi. Sementara Michelle tampak melongo melewati ruang depan, sampai ruang tenggah, kemudian masuk lebih dalam dan mereka tiba di sebuah ruang keluarga, tapi ruangan ini luar biasa lebar, besar, dan ditata apik dengan gaya klasik yang mewah dengan furniture mahal.

"Selamat datang." Seorang pria berambut putih tampak menyapa mereka. Mata Michelle terbelalak, dia teringat pada sebuah foto besar yang terbingkai rapi di kantornya.

"Terimakasih."Papa tampak berjabat tangan, berpelukan dengan pria berambut putih itu. Sementara mama dan Michelle juga tampak berjabat tangan dengan pak tua berambut putih itu.

"Isteri saya lagi di Belanda, nengok cucu. Cuman ada saya sama anak laki-laki saya." Pak tua itu menjelaskan.

"Oh ya." Papa tampak tersenyum kikuk.

"Langsung ke meja makan aja ya. Kita ngobrol sambil makan."Pak tua itu terlihat begitu ramah. Michelle masih sibuk berpikir tentang pak tua itu sementara mama dan papa tampak berbincang dengan pria tua itu.

Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba seorang pria tampak turun dari tangga yang tidak kalah mewah, berjalan megarah ke meja makan. Michelle menoleh, seketika matanya terbelalak, dia jelas kenal betul dengan pria itu.

"Hai pa" Pria itu menarik sebuah kursi.

"Hei... ini om Samuel, temen SD papa dulu." Pak tua itu memperkenalkan diri.

"Hai om. Hamish." Pria itu menjabat tangan papa "Hamish tante." Kemudian mama, dan saat matanya dan mata Michelle bertemu pria itu hampir terlonjak.

"Michelle?"

"Iya pak."

"Kalian saling kenal?"Pak tua itu tampak bertanya pada Hamish.

"Dia Michelle, magang di kantor pa. Kebetulan di tim audit." Jelas Hamish.

120 Days #Googlrplaybook #JE Bosco PublisherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang