Day 22

3.9K 324 36
                                    

Day 22

Michelle - POV

Pagi ini gue dateng agak telat, semaleman gue susah tidur, entah kenapa si boss tu kaya hantu yang bergentayangan di pikiran gue. Gue baru bisa merem tu sekitar subuh dan yah hasilnya gue telat bangun, dan sekarang gue lagi lari-lari keluar dari lift menuju ruang staff.

Pas gue masuk tiba-tiba semua orang ngliatin gue.

"Kenapa?" itu kalimat yang keluar dari mulut gue, mereka langsung balik ke kesibukan masing-masing. Gue justru yang hampir pingsan liat buket bunga super gede di meja gue. Bunga mawar warna putih.

Gue liatin muka bujang itu satu persatu, tapi mereka nga ada yang kelihatan salah tingkah. Gue nengkok ke mas Wisnu, Gue deketin meja mas Wisnu, meja yang paling deket sama meja gue "Mas, tahu siapa yang taroh di sini?"

"Saya dateng paling pagi, dan di meja kamu udah ada bunga itu."Mas Wisnu menjelaskan.

Gue masih penasaran"Serius mas?"

"Iya."dia mengangguk.

Bibir gue berkerut sebentar, kira-kira siapa?"Sebelum mas, kira-kira siapa yang udah dateng?"

"Si bos."mas Wisnu ngliatin gue, ngangkat bahu.

Mata gue melotot. "SI BOSS??" boss yang mana? Bos baru? Pak Hamish?

"Coba check kali ada aja kartu ucapannya."

Bener juga, kali ini mas Wisnu jauh lebih pinter dari gue. Gue segera ke meja gue lagi, gue check bunga itu, nga ada kartu ucapan apapun.

SIALLLL....

PENGGEMAR RAHASIA????

Hufttt...

Mas Wisnu bertanya "Ada?"

"Enggak." Gue menggeleng putus asa.

Gue duduk di kursi dan gue tarik laci di depan gue, tempat semua alat tulis gue simpen, tiba-tiba gue lihat ada sebuah kota berwarna emas.

"APA LAGI INI???" gue menelan ludah, tiba-tiba gue deg-degan. Gue tarik kotak itu diam-diam, berusaha tidak membuat suara apapun, atau membuat perhatian bujang-bujang itu beralih ke gue.

Gue buka kotak itu pelan-pelan dan mata gue hampir copot dari kerongkongan. Sebuah kalung dengan liontin. Tiba-tiba mata gue berkaca. Ini pertama kali dalam hidup gue, gue dapet gift sebegitu manis, padahal gue nga lagi ulang tahun. Ada sebuah kertas terselip dikotak itu.

"Terimakasih buat semuanya kemarin"



KEMARIN????




PAK DEVAN???




PAK BOSS???




Tiba-tiba ponsel gue bergetar, sebuah pesan singkat. "Kamu telat ya." Kalimat itu tertulis di pesan singkat dengan pengirim "BOSS IDOLA"

"Iya pak." Gue balas cepat.

"Udah nemu sesuatu di laci?" balasnya.

"Iya pak, terimakasih. Harusnya bapak nga perlu kasih hadiah balik buat saya." Gue bales lagi.

"Saya nga tahu ukuran sepatu kamu, ukuran baju, merk tas kesukaan kamu (saya nga mampu beliin tas mahal sih maksudnya), ukuran jari kamu, jadi yang nga perlu pakai Size ya Cuma itu. (tapi itu bukan berlian)" balasnya panjang lebar.

Aduh, apa dia pikir gue materealistis ya? Apa dia ngelihat gue seperti cewe high maintenance yang tentengannya tas mahal, pakai perhiasan berlian dan lain-lain.

120 Days #Googlrplaybook #JE Bosco PublisherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang