Day 120
Ps : ( Jangan kaget kalau alurnya berubah jadi mundur, kan kalau sama author satu ini selalu maju mundur cantik ya alurnya)
Terus satu lagi, emang sih kalau di Author lain harus pakai syarat follow baru dapat full version entah motifnya apa (Mungkin biar followernnya banyak kali ya... hehehe), tapi di saya nggak perlu begitu. Di cerita 120 days ini memang hanya di ambil random hari yang di ceritakan, tidak full 120 days di ceritakan day per day. So please stop asking me about follow or not buat dapat vull versi, semua yang saya upload itu full versi.
Jika reader budiman mau follow itu bonus buat author seperti saya, tandanya anda menghargai karya-karya saya. Kalaupun sekedar baca dan "Yowes bye bye" itu juga pilihan. Jadi monggo, vote, komen, dan follow itu balik lagi ke reader. Tapi saya sih hampir hafal siapa-siapa aja yang selalu vote dan komen, dan buat yang merasa sering vote dan komen saya doain banyak rejekinya yaaaaa..... aminnnn....
Oke back to story yah
Yukk cap cus....
(Apartment Devan - Pukul 05.15)
Author POV
Devan masih tampak meringkuk di ranjang, sementara Michelle mulai menggeliat manja di sampingnya. Saat matanya terbuka dia menyadari hal bodoh yang semalam ia lakukan, dia menjadi begitu malu, dan bergegas ke kamar mandi setelah bisa membebaskan dirinya dari selimut yang melilitnya tanpa membuat banyak gerakan.
Sesampai di kamar mandi Michelle segera duduk di atas closet, dia tampak memegangi kepalanya, sementara kenangannya terseret pada kejadian malam tadi.
"No sex till your graduations." Devan tampak duduk di sofa menghadap sebuah laptop.
"We've married about a week, you never touch me even once." Michelle tampak berbicara sambil merapikan kemeja Devan di dalam lemari.
Devan menutup laptopnya, bergerak mendekati Michelle. "Tidak ada negosiasi bu, keputusan saya sudah bulat." Devan berbisik di telinga Michelle, sementara gadis itu tampak melotot ke arah Devan.
"Why not?"Michelle mencoba mencnari tahu alasan pria yang kini menjadi suaminya itu, mengapa dia tidak berkeinginann menyentuhnya sama sekali.
"Wait till you graduate." Devan berjalan ke arah ranjang. Sementara Michelle selalu memiliki akal diluar nalar normal untuk menggoda suaminya itu hampir setiap malam. Sudah enam malam dia mengalami kegagalan, dan ini malam ke tujuh, dia masih bertekad menggoda suaminya itu dengan gaun tidur yang dia beli bersama Vie sahabatnya.
Michelle tampak berganti pakaian dari semula T-shirt sekarang menjadi gaun tidur mewah berwarnna fusia dengan renda di bagian bagian tertentu sementara baian lain tampak terlihat transparan.
Devan yang tadinya membuka mata, setelah Michelle keluar dari kamar mandi memilih untuk menutup matanya. Michelle memang tidak banyak bicara, tapi dia segera beraksi dengan begitu manja menggoda suaminya itu.
"Michelle please." Devan memohon pada Michelle untuk berhenti menggeliat di dekatnya. Tapi gadis itu memang pantang menyerah, sampai akhirnya Devan memilih untuk tidur di sofa. Dan malam itu menjadi malam ke tujuh kegagalannya. Entah kapan Devan menyusulnya tidur di ranjang, tapi pagi ini dia tampak begitu pulas tidur di sebelah Michelle.
***
"Sayang, aku harus cepat mandi, pagi ini ada meeting penting." Devan mengetuk pintu kamar mandi, membuat Michelle terlonjak dari closet."Belum selesai." Teriak Michelle.
"Masih lama?"Devan juga terdengar setengah berteriak.
"Masih." Michelle buru-buru melepas pakaiannya dan berjalan ke arah Shower. Karena menyadari bahwa isterinya itu suka berbuat yang aneh-aneh maka Devan tak lantas percaya begitu saja pada Michelle. Devan menarik handle pintu kamar mandi, dan entah kebodohan tingkat berapa yang dimiliki Michelle, dia bahkan lupa mengunci pintu kamar mandi dengan menekan satu tombol di tengah handle pintu. Dengan cepat Devan masuk ke dalam kamar mandi tanpa berpikir panjang.
![](https://img.wattpad.com/cover/102613884-288-k242863.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
120 Days #Googlrplaybook #JE Bosco Publisher
Roman d'amourSUDAH TERBIT (untuk pemesanan versi cetak bisa kontak Author di 081310259681) Pertemuan antara pria dan wanita itu bisa dengan cara apapun dan kapanpun. Dan selama 120 hari segala sesuatu bisa berubah, cinta jadi benci, tapi benci juga bisa jadi cin...