Hari pertama pernikahan mereka menghabiskan waktu di rumah,saat para pengejar berita bertanya.
Kenapa mereka tidak pergi untuk honeymoon,Ben menjawab ingin memiliki privasi yang lebih intim jadi mereka memutuskan untuk tetap dirumah.
"Benjamin sialan" teriak Sabi dari dalam kamar mandi.
Sedangkan Ben yang di teriaki Sabi saat jam masih menunjukan pukul 05:60 pagi.
Hanya bisa berdiri mematung di depan pintu kamar mandi,apa yang di lihat nya tadi apa ada bidadari yang jatuh dari langit di dalam kamar mandinya.
Tidak itu bukan bidadari itu istri mu bodoh,batin Ben.
Ya itu tadi Sabrina istri cantiknya yang sedang mandi tanpa sehelai benang di tubuh nya.
Mengingat tubuh indah Sabi membuat darah Ben bergejolak resah.
"Sial"umpat Ben pelan berjalan keluar menuju kamar mandi lain.
Hari kedua pernikahan mereka masih menghabiskan waktu di rumah.
"Sabi dimana semua koleksi game aku" tanya Ben berang dia tau pasti Sabi yang sudah menyentuh koleksi gamenya.
Tidak ada yang berani menyentuh barang-barangnya lagi pula mereka hanya berdua di rumah ini,jadi sudah di pastikan tersangka utamanya adalah istrinya.
"Tadi aku beresin" jawab Sabi santai,mata nya fokus pada majalah yang sedang di baca.
"Apa definisi bereskan yang kamu maksud"tanya Ben masih emosi.
"Kamu tau koleksi kamu itu nggak penting jadi aku beresin".
"Dimana".
"Aku taruh di gudang".
"Kamu gila,kenapa kamu taruh semua koleksi game aku di gudang itu barang kesayangan aku"Ben benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran wanita ini.
"Itu cuma game Ben lagian kamu beli game-game itu cuma buang-buang uang kamu aja".
"Dan itu bukan urusan kamu" ucap Ben tajam"dan ini" lanjut Ben sambil mengambil majalah Sabi.
"Kamu juga beli ini cuma buang-buang uang"Ben melemparkan majalah itu ke atas meja sampai benda di atas meja itu tumpah.
"Ben kamu tau harga cat kuku itu mahal" teriak Sabi marah.
''Sekarang kita impas" kata Ben dingin,dan berlalu meninggalkan Sabi menuju gudang untuk mengambil koleksi game nya.
"Ini nggak adil Ben game-game kamu masih utuh sementara cat kuku aku tumbah terus kena majalah aku lagi"ucap Sabi kesal,yang sama sekali tak di hiraukan Ben .
"Hey Ben" teriak Sabi lagi.
Ini baru dua hari dan mereka sudah bertengkar karna hal sepele.
Sabi benar-benar tak tau apa yang akan terjadi pada hari-hari berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Entertainment (COMPLETED)
RomanceSiapa yang benar?siapa yang salah? Siapa yang menyakiti?siapa yang tersakiti? Ben dan Sabi tak tau yang mereka tau hanya mereka saling membutuhkan