Sabi tersentak kaget ketika sedang memasak ada kedua tangan yang memeluknya dari belakang.
"Ben...kamu ngapain"tanya Sabi.
"Meluk kamu"jawab Ben.
Cup.
Ben mengecupi leher Sabi,membuat Sabi geli.
"Kamu kenapa"tanya Sabi lagi heran.
"Aku lagi jalanin peran suami yang kamu bilang sama jurnalis yang nulis artikel tentang hari-hari kita"jawab Ben cuek.
"Suamiku selalu memelukku secara tiba-tiba setiap pulang kerja"itu kan yang tadi kamu bilang sama mereka.
"Kamu tau dari mana Artikelnya kan belum terbit"tanya Sabi curiga.
Ben hanya nyengir lebar"aku mandi dulu"ucap Ben berjalan ke kamar tanpa menjawab pertanyaan Sabi.
Mereka makan malam dengan tenang,sesekali mereka saling melirik ketika tatapan mereka bertemu langsung saling membuang muka,persis seperti bocah yang jatuh cinta.
"Kamu belajar masak dimana"tanya Ben membuka obrolan.
"Oma yang ngajarin waktu aku tinggal di Paris"jawab Sabi"kenapa"tanya Sabi balik.
"Masakan kamu enak"ucap Ben jujur,Sabi tersenyum gembira mendengar pujian tulus Ben.
"Besok jadwal syuting kita sama sampai sore,kamu udah tau"tanya Sabi.
"Iya ,manajer aku tadi udah bilang"jawab Ben.
"Mau pergi bareng mungkin itu bakal keliatan lebih romantis"tanya Ben"tapi kalo.....".
"Oke...kita pergi bareng"potong Sabi,Ben tersenyum dan mengganggukan kepalanya.
"Aku udah siap"ucap Sabi"aku ke kamar duluan kalo udah siap kamu beresin meja makannya"lanjut Sabi.
Ben terdiam mencerna kata-kata Sabi,tadi Sabi bilang dia harus beresin meja makannya.
Yang bener aja seorang Benjamin harus beresin sisa-sisa makanan di piring kotor ,apa yang ada di pikiran Sabi sampai menyuruh Aktor sekelas Ben bersih-bersih,batin Ben.
Dan sekarang entah apa isi kepalanya hingga Ben mau menuruti kata-kata Sabi,sambil mencuci piring Ben bergidik ngeri ketika membayangkan dirinya yang di perbudak Sabi.
Mungkin sebentar lagi Ben juga bakal jadi suami penurut atau suami yang takut istri,aiiissh itu imajinasi yang berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Entertainment (COMPLETED)
RomanceSiapa yang benar?siapa yang salah? Siapa yang menyakiti?siapa yang tersakiti? Ben dan Sabi tak tau yang mereka tau hanya mereka saling membutuhkan