24

7K 331 0
                                    

"Untuk apa kamu kesini lagi" tanya Joe pada orang yang selalu mondar mandir di sekitar rumahnya.

"Saya mau ketemu Sabi" ucap Ben pelan. Wajahnya penuh lebam bekas pukulan ayah mertuanya.

"Keh udah cukup kamu sakitin putri aku, lebih baik kamu pulang" ucap Joe menutup pintu.

Ben tidak akan goyah berapa kali Joe mengusirnya. Ben tetap datang memohon agar Sabi mau menemuinya.

******
"Ben datang lagi" ucap Naomi mengelus rambut putrinya

"Papa mukulin Ben lagi" tanya Sabi.

"Udah dua hari papa nggak mukul Ben.mungkin papa kamu udah nggak nemuin tempat bersih di tubuh Ben untuk di pukul. seluruh tubuh Ben penuh dengan luka-luka". Sabi hanya diam tidak menanggapi.

"Udah dua minggu kamu menghindar" sambung Naomi.

"Ben jahat" ucap Sabi.

"Mungkin Ben memang menyakiti kamu terlalu dalam tapi mama yakin Ben melakukan itu tanpa sadar. Pertahanin apa yang masih bisa di pertahanin".

"Maafin Ben. Mama kasian liat Ben yang tiap hari berdiri di depan rumah belum lagi caci maki yang di berikan papa kamu".

"Mama ngebela Ben".

"Bukan ngebela,awalnya mama juga marah sama Ben, tapi ngeliat Ben yang patang nyerah buat dapat maaf kamu mama sadar Ben sangat mencintai kamu".

"Kamu tau kenapa mama dan papa cerai" Anggukan Sabi membuat Naomi menghela nafas.

"Kenapa mama memilih cerai,itu yang nggak aku tau".

"Karena seorang ibu lebih memilih kebahagiaan putrinya dari pada kebahagian diri sendiri" ucap Naomi tersenyum lembut.

"Kamu menikah dengan Ben awalnya untuk kami kan".

"Mama tau" tanya Sabi "aku juga pingin berkorban buat mama dan papa dan aku juga suka Ben".

Naomi tersenyum"terimakasih karena kamu mama dan papa masih bisa bersama".

"Terimakasih juga.karena mama aku bisa bersama Ben".

''Terus sekarang gimana" tanya Naomi.

"Aku udah maafin Ben ma. Sekarang aku cuma lagi ngasih sedikit pelajaran buat Ben".

"Sedikit,kamu bahkan udah keterlaluan .di luar Ben udah kaye orang gila".

"Aku punya kejutan untuk Ben dan mama" ucap Sabi sambil meletakan tangan mamanya di atas perut Sabi.

"Ouh ya tuhan" ucap Naomi memeluk Sabi erat.

Wedding   Entertainment (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang