"Hahahaha Ben geli"tengah malam bukannya tidur pasangan ini malah asik saling bercanda.
Bukannya mereka seperti ABG yang baru pacaran sampai tak tidur,sebenarnya tadi mereka sudah tidur.
Tapi kebiasaan Sabi yang sering bangun tengah malam dan meninggalkan Ben,yang tentu saja membangunkan Ben karena istrinya menghilang membuat mereka terdampar di sofa ruang tengah.
"Stop ahahahaha Ben"mengabaikan Sabi,Ben terus menyerang Sabi dengan menggelitik perut istrinya itu.
"Aarrgghh"teriak Ben"sakit Bi"karna tidak mau berhenti Sabi menggigit pundak Ben.
"Salah sendiri"ucap Sabi"mau kemana"tanya Sabi ketika Ben berdiri.
"Ayo".
"Tapi belum ngantuk".
"Siapa yang ngajak tidur".
"Terus mau apa"Sabi berdiri mengikuti Ben dari belakang.
"Pake jaket "Ben memberi jaket pada Sabi.
Sabi menurut memakai jaketnya walau masih tak tau maksud Ben.
"Ben kemana"tanya Sabi lagi.
"Ikut aja dulu,yuk"jawab Ben,menggandeng tangan Sabi berjalan keluar menuju garasi.
"Kita naik motor"tanya Sabi.
"Iya".
"Tapi udah malam Ben".
"Karena malam lebih seru,Naik"Sabi langsung naik.
"Pegangan"Sabi memeluk Ben erat
"Kita mau ngapain"tanya Sabi.
"Keliling cari angin".
"Ac di rumah kita nggak rusak"Ben hanya tertawa mendengar ocehan Sabi.
"Kamu sering naik motor"Sabi sedikit meninggikan suaranya karena laju motor dan suara kendaraan di sekitar mereka.
"Dulu sering sebelum sibuk kaye gini"jawab Ben.
Setelahnya mereka diam sama-sama menikmati pemandangan di sekitar mereka,lebih tepatnya Sabi yang memandang kesana kemari sedangkan Ben fokus membawa motor.
Denting piano kala jemari menari
Nada merambat pelan,di kesunyian malam saat datang rintik hujanSabi terkikik saat mendengar Ben menyanyikan salah satu lagu kesukaannya,lagu yang setiap pagi menemani Sabi saat memasak.
Bersama sebuah bayangan yang pernah terlupakan
Hati kecil berbisik,untuk kembali padanya
Seribu kata menggoda ,seribu sesal di depan mataBen bernyanyi semakin kuat,tak perduli sekitar yang bisa saja di dengar orang dan mengundang kehebohan,seorang artis papan atas bernyanyi tengah malam di jalan.
"Bi"ucap Ben,Sabi yang mengerti keinginan Ben menggelangkan kepala.
Seperti menjelma
Waktu aku tertawa,kala memberimu dosa
Oh maafkanlah,oh maafkanlahMendengar Ben yang masih terus bernyanyi membuat Sabi ikut serta dalam kegilaan suaminya ini.
Rasa sesal di dasar hati
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini pernah ku mencoba tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikutiMereka bernyanyi sambil berteriak seperti orang mabuk,tak perduli dengan kemungkinan wartawan yang melihat dan meliput aksi gila mereka.
Sabi tak perduli apa kata orang yang penting dia bahagia bisa melakukan hal yang tak pernah dia lakukan selama ini.
Melakukan hal gila di luar nalar bersama orang yang kita cintai dalam hidup kita akan berjuta-juta keindahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Entertainment (COMPLETED)
RomanceSiapa yang benar?siapa yang salah? Siapa yang menyakiti?siapa yang tersakiti? Ben dan Sabi tak tau yang mereka tau hanya mereka saling membutuhkan