26

7.4K 353 0
                                    

"Ben masih kesal Ma,kalo inget soal kehamilan aku" ucap Sabi pada Naomi dan Annie.

"Kesal" tanya Annie bingung.

"Ben kesal karena dia bukan jadi orang pertama yang tau" Naomi dan Annie tertawa mengingat kelakuan Ben.

"Aku dengar nama aku di sebut-sebut" Ben memeluk Sabi dari belakang dan mengelus perut buncit Sabi.

"Apa sih" ucap Sabi ketika Ben mengecupi lehernya.

"Hehehe" Ben hanya nyengir lebar.

Annie memutar bola matanya malas melihat kelakuan anak dan menantunya.

"Mama mau kemana" tanya Sabi.ketika Naomi berjalan meninggalkan dapur,sekarang mereka sedang berada di rumah Ben dan Sabi,berkumpul bersama keluarga besar untuk syukuran tujuh bulanan Sabi.

"Mau liat papa" jawab Naomi melanjutkan jalan.

"Kapan kamu dan Joe menikah lagi" tanya Annie mengikuti Naomi.

"Bukan urusan kamu" ucap Naomi acuh.

"Sekarang jadi urusan aku" Naomi menatap Annie tajam "emmm maksud aku itu ...itu karena kamu juga bakal jadi nenek cucu aku jadi aku nggak mau nanti cucu aku liat nenek dan kakeknya bersama tanpa ikatan" kilah Annie berjalan cepat meninggalkan Naomi.

"Kapan mama dan mama Naomi bisa akur" tanya Ben pada Sabi.

"Mungkin nggak bakal bisa akur" jawab Sabi acuh.

"Aiish kamu harusnya bantu mereka biar bisa akur" ucap Ben mulai menciumi pipi Sabi lagi "sebentar lagi mau jadi nenek tapi masih suka debat".

"Debat. emang caleg" kekeh Sabi, Ben mendecih sebal mendengar jawaban Sabi.

"Walau nggak bisa akur mereka saling perduli" lanjut Sabi mengelus tangan Ben.

"Gimana tadi di kantor" tanya Sabi.

"Kaye biasanya" jawab Ben bosan.

"Biasanya apa" tanya Sabi lagi memancing emosi Ben.

"Bosen karena nggak ada kamu".

"Dasar" ucap Sabi mencubit tangan Ben.

Sejak tau Sabi hamil, Sabi memutuskan berhenti dari dunia entertaiment.satu bulan kemudian Ben juga menyusul Sabi dengan menolak semua tawaran jadwal syuting.

Ben beralasan jika Sabi harus di temani di rumah.mendengar Ben yang mulai berhenti dari dunia entertaiment membuat ayah Ben merongrongnya untuk bekerja di perusahaan mereka.

Ben menolak, jelas dia berhenti jadi artis demi menghabiskan waktu dengan Sabi bukan bekerja di kantor papanya.

Tidak kehabisan akal Alex, mendatangi Sabi tanpa sepengetahuan Ben dan mengatakan dari dulu dia selalu bermimpi melihat putranya menjadi penerusnya.

Sabi yang termakan dengan wajah menyedihkan Alex. memaksa Ben untuk bekerja di kantor papa Alex.

Sabi bilang dia ingin melihat Ben menjadi CEO,seperti tokoh pria yang sering dia baca di novel.

Ben mengatakan jika dia tidak akan bisa langsung jadi CEO. uang yang mereka punya sekarang bahkan cukup untuk menghidupi tujuh turunan tanpa bekerja.sedikit berlebihan tak apa asal Sabi percaya.

Tapi Ben lupa jika istrinya memiliki kepala batu yang sulit di bujuk, setiap malam Sabi mengelus perutnya dan mengatakan pada anaknya.

"Papa nggak sayang kita".

Membuat Ben merasa bersalah yang akhirnya mengikuti keinginan Sabi.dengan perjanjian jika dia bekerja, papanya harus mengijinkan Ben pulang pukul empat sore.

Yang langsung di setujui papanya dengan senyum penuh kemenangan.

Ben tidak perduli dengan senyum kemenangan papanya ,demi istri cantiknya Ben rela melakukan apapun.

Ya semua demi Sabi dan anaknya.

Wedding   Entertainment (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang