"Hai ma, maaf telat" Sabi duduk di depan Annie canggung.
"Ngak papa mama juga baru sampe" ucap Annie.
"Mau pesan apa" tanya Annie.
"Aku pesan minum aja ma.tadi sebelum kesini udah makan" Sabi memang sudah makan sebelum ke rumah sakit.
Setelah pesanan mereka datang, Sabi langsung meminum jus apel yang di pesannya.
"Ini udah 10 bulan, sebentar lagi kontrak pernikahan kamu sama Ben berakhir,jadi...."
"Mama mau aku cerai sama Ben" potong Sabi.
"Mama nggak bilang gitu dan nggak berharap itu terjadi".
"Maksud mama".
"Ben cinta sama kamu Sabi, mungkin menurut kamu mama egois.tapi bisakah kamu tetap bersama Ben" ucap Annie pelan.
"Kebahagian Ben itu yang terpenting buat mama. Kamu boleh minta apa aja tapi mama mohon jangan tinggalin Ben"
"Aku nggak menginginkan apapun dari mama" Annie menatap Sabi resah.
"Aku juga cinta sama Ben" jujur Sabi "jadi aku nggak bakal ninggalin Ben, justru aku berharap mama restui kami".
"Sini sayang" ucap Annie, berdiri merentangkan tangannya. Sabi langsung berdiri dan memeluk Annie.
"Dari awal pernikahan kalian,Mama udah kasih restu" ucap Annie melepas pelukannya.
Mereka kembali duduk di bangku masing-masing. "Makasih ma" ucap Sabi.
"Dari awal mama yakin kalo kamu itu wanita kuat yang cocok mendampingi Ben".
"Itu sebabnya mama nawarin aku pernikahan kontrak ini" tanya Sabi
Annie mengnganggukan kepala.
"Kamu itu seperti mama kamu. Yang kuat dan cerdas cara menghadapi masalah. Buktinya ketika Ben ada masalah kamu bisa selesaikan dengan elegan walau sedikit curang" kekeh Annie, yang diikuti Sabi.
"Darah licik Naomi, menurun ke kamu" ucap Annie. Sabi mengernyit mendengar ucapan mama mertuanya.
"Sepertinya mama kenal dekat sama mama aku" ucap Sabi menyeringai.
Annie yang di tanya begitu menjadi salah tingkah "hahaha kami kenal hanya sebatas rekan kerja, Desain pakaian Naomi berada dalam selera mama itu sebabnya kami masih bekerja sama" kata Annie memasang wajah biasa saja.
"Terimakasih karena mama menyukai desain pakaian mama aku" ucap Sabi menahan tawa.
"Mama pernah bilang kalo desain yang mama buat terinspirasi dari teman SMA-nya".
''Apa" tanya Annie tak percaya.
"Desain mama aku terinspirasi dari temannya, aku pernah melihat foto teman mama, dia wanita yang cantik"
"Dimana, kamu liat foto itu" tanya Annie bergetar. Entah kenapa jantungnya berdetak kecang.
"Di rumah dan ruang kerja mama" Sabi kembali menyesap minumannya.
Annie tersenyum. Sejujurnya dalam hati terkecil Annie selalu berharap bahwa hubunganya dan Naomi bisa kembali seperti dulu.
"Mama juga dulu punya teman SMA" cerita Annie.
"Kami sudah seperti saudara, tapi ada sesuatu yang membuat hubungan kami renggang,teman mama. Dia yang selalu dukung mama buat jadi artis terkanal".
"Dia bercita-cita menjadi seorang desainer , dia selalu bilang orang yang akan selalu memakai gaun rancanganya adalah mama" ucap Annie tersenyum.
"Mama juga masih memajang foto-foto kami di tempat rahasia kami dulu, ada juga beberapa di rumah mama" sambung Annie.
Sabi tersenyum. Semoga saja ini awal di mulai lagi persahabatan antara mamanya dan mama mertuanya.
"Mama aku pasti seneng dengar ini" ucap Sabi.
Annie mengganggukan kepala sambil tersenyum lepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Entertainment (COMPLETED)
RomanceSiapa yang benar?siapa yang salah? Siapa yang menyakiti?siapa yang tersakiti? Ben dan Sabi tak tau yang mereka tau hanya mereka saling membutuhkan