18

6.6K 342 0
                                    

"Ini udah malam"kata Sabi ketika Ben berjalan ke arahnya "apa nggak bisa besok aja".

"Aku cuma pergi bentar".

Sabi mengerucutkan bibirnya tanda kesal.

Cup.

"Jangan gitu nanti aku nggak jadi pergi".

"kamu harus pulang cepat".

"Iya aku janji"ucap Ben.

********
Drrrtttt Drrrrttttt Drrrrrtttt.

Ck....sabi berdecak kesal melihat nama si penelpon.Sabi melirik handphonenya tanpa niat mengangkat panggilan itu.

Setelah nada dering mati,beberapa saat terdengar lagi,begitu terus sampai beberapa kali.

"Sabi angkat dong,pusing dengernya" cerca Dede bawel "kalo nggak mau angkat di silent bisa"lanjut Dede.

"Berisik lo"ketus Sabi.

"Ya"jawab Sabi pada si penelpon.

"Bie kamu udah liat beritanya".

"Ya".

"Kamu percaya aku kan  berita itu nggak bener Bie".

"Ya".

"Kenapa ya ya terus?,kamu masih di lokasi ".

"Iya".

"Aku jemput ".

"Nggak usah".

Klik.

Sabi memutuskan panggilan Ben secara sepihak.

Ben menggaruk kepalanya frustasi.

"Salah sendiri ngapain lo ke club malam"sindir manajer Ben nyinyir.

"Kalo nggak penting juga gua nggak bakal ke sana"ucap Ben lelah.

"Gua nggak perduli sama media mau ngomong apa,yang penting Sabi percaya sama Gua kalo gosip itu nggak bener".

"Lo jelasin ke dia pelan-pelan,gua bakal urus Renata"manajer Ben menepuk pundak Ben memberi semangat.

*****
Ben menunggu Sabi yang sedang mandi.beberapa menit lalu Sabi pulang langsung masuk ke kamar mandi tanpa melihat keberadaannya.

"Bie kita harus bicara".

Sabi melirik Ben sinis,mengabaikan Ben.Sabi berjalan ke dapur,yang masih di ekori Ben.

"Bie please".

"Nanti siap makan malam kalo mau bicara,kamu mandi sekarang"titah Sabi datar.

Ben menghela nafas berbalik ke kamar.setidaknya Sabi tidak mendiaminya,bahkan Sabi masih memperhatikannya,dengan menyuruhnya mandi.pikir Ben menyemangati diri sendiri.

"Mau bicara apa" Sabi duduk di sofa dengan tangan terlipat di dada.di depanya Ben duduk siap di sidang.

"Soal gosip itu. Itu nggak bener".

"Bagian mana yang nggak bener?Benjamin yang menghabiskan malam bersama Renata?Benjamin  yang mulai jenuh dengan pernikahanya?Benjamin yang kembali menjadi cassanova?" ucap Sabi ketus mengucapkan judul-judul artikel tentang suaminya.

"Semua itu nggak ada yang bener".

"Tapi kamu yang ke club malam bener?"intimidasi Sabi "dua malam lalu kamu pergi karena ada yang penting,jadi yang penting itu ketemu cewek lain di luar".

"Iya.aku emang pergi ke club....".

"Jadi bener".

"Bie dengerin aku dulu.jangan potong kata-kata aku"tegas Ben.

"Aku pergi ke club karena zidane ngajak ketemu di club.aku sama zidane mau bahas tentang usaha kuliner yang mau kami bangun bareng".

Sabi memicingkan mata tidak percaya.

"Terus pas mau pulang tiba-tiba Renata datang,dia langsung cium pipi aku.mungkin ada yang foto aku sama Renata terus fotonya di sebar jadi gosip".

"Liat ini"tunjuk Ben pada handphonenya yang menujukkan foto dirinya di akun gosip "walau nggak jelas tapi disini ada Zidane" tujuk Ben ke sebelah dirinya dalam foto.

"Tapi aku masih marah.kenapa harus ketemuan di club".

"Zidane lagi stres,dia bilang butuh beberapa gelas alkohol".

"Kamu minum juga" tuduh Sabi.

"Waktu aku pulang kamu cium aku nggak ada bau alkoholkan" Ben nyengir nakal.

"Pokoknya aku masih marah.kamu tidur di luar" Sabi bertitah galak sebelum pergi meninggalkan Ben yang nelangsa.

Wedding   Entertainment (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang