Tiga

1.1K 34 0
                                    

Nama gue DILANNO WINATA ANDREAS Sekarang gue lagi berusaha untuk menjadi sosok Dilan hanya untuk MELIA SADAM AL-FIRDAUSY seorang.

Iya, gue bukan dilan. tetapi, gue sedang berusaha menjadi sosok nya dengan mengobsesi novel Dilan karya Pidi Baiq itu.

Gue memang menyukai Melia si cantik jelita dengan bulu mata yang lentik, rambut lurus sebahu, bibir tipis mungil yang membuat siapa saja termasuk gue ingin menikmati nya.

Selain itu, dengan sikap nya yang cuek bebek terhadap manusia berjenis kelamin laki-laki itu menjadi tantangan bagi gue tersendiri untuk membuat sikap cuek nya luluh.

Kalau saja gue tidak menyukai bahkan hampir mencintai Melia gue gak akan mati-matian mengobsesi sosok Dilan itu.

Pada dasarnya wanita-wanita yang mengagumi gue semakin banyak dan itu membuat gue pusing tujuh keliling.

Gue sangat tahu tentang Melia termasuk dia yang menyukai sosok Dilan. Gue kira dengan gue menjadi sosok Dilan dia akan tertarik tetapi dia nyatanya tetap cuek bahkan menjadi sangat membenci gue.

Lucu memang lucu ketika gue tahu Melia merengek kepada orang tua nya untuk mengganti nama karena gue yang sering memanggilnya Milea.

****

Hari ini adalah digelar nya kompetensi nyanyi di sekolah gue yang bertakjub 'Sing a Song' Gue mengikuti acara itu karena Deris bilang bahwa Melia menjadi salah satu panitia nya.

Gue langkahkan kaki ini menuju aula tempat dimana kompetensi itu berlangsung.

Dengan nomor peserta yang menempel disaku baju putih gue. Gue memasuki ruangan aula tersebut dan duduk paling depan dengan kursi empuk beda dengan yang belakang kursi plastik.

Dengan gue didepan gue juga bisa memandang lebih dekat wajah cantik Melia karena kebetulan Melia menjadi pembawa acara nya.

"Dilanno." seseorang memanggil gue.

Tetapi, gue tak menghiraukan nya gue malah menatap asyik Melia yang kini sedang membuka acara.

"Pertama-tama saya ucapakan terimakasih, kepada semua perserta yang telah berpartisipasi untuk mengikuti acarani ini, dan saya juga ucapakan selamat datang kepada seluruh warga sekolah di acara tahunan sekolah kita yaitu 'Sing a Song'." ujar Melia dengan menggenggam mikrofone ditangan kanan nya.

"Dilanno." seseorang memanggil gue kembali dengan sedikit menaikan suaranya.

Tetapi, gue hiraukan lagi karena siapa pun yang memanggil gue dia telah mengganggu kenyamanan seorang Dilanno Winata Andreas.

"Dilanno." kini suara nya berubah menjadi teriakan.

Gue pun menoleh kebelakang dengan gerakan pelan. Karena, gue tahu banget suara tersebut dan pastinya gue setelah ini akan membersihkan toilet.

Aku Cinta Kamu Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang