Tujuh Belas

664 25 0
                                    

Keempat teman Dilanno dan Agnesia pun mulai meninggalkan pekarangan rumah Dilanno.

"Beb, emang Dilanno suka pergi ke club?" tanya Agnesia kepada Deris yang sedang sibuk mengemudikan mobilnya.

Deris menatap Agnesia sekilas lalu, matanya kembali menatap lurus jalanan yang cukup padat.

"Iya." jawab Deris

Agnesia cukup tersontak kaget. Ternyata Dilanno berwajah polos sering mengunjungi dunia malam?

"Gak nyangka, muka nya aja polos." umpat Agnesia

Deris terkekeh "emang kalau muka polos harus gimana?"

"Ya biasanya yang bermuka polos kelakuan nya juga sama." ujar Agnesia

Deris terkekeh kembali "Ini kamu yang polos atau gimana?"

Agnesia cengengesan "berarti muka gak menjamin dong."

"Nah itu tau.." ujar Deris

"Beb..." panggil Agnesia

Deris pun hanyan meng'mmm'kan.

"Dilanno, emang nakal ya?"

"Aku juga nakal." ujar Deris seolah-olah bangga bahwa dirinya seorang pria nakal.

"Maksud aku ya suka minum gitu."

"Kalau minum, lah tadikan denger sendiri kita ngingetin dia apa. Itu tandanya dia emang suka minum."

Agnesia memicingkan matanya.

"Kamu juga suka ya?"

"Enggak." sergah Deris

"Bohong.."

"Demi Lovatto, enggak pernah!"

"Dih, apaan demi lovatto? demi tuhan kek." cibir Agnesia

"Gak boleh bawa-bawa nama tuhan gak baik."

"Selain minum Dilanno suka apa aja? Narkoba suka gak?" celetuk Agnesia

Deris pun mengacak-ngacak rambut Agnesia dengan tangan kirinya.

"Enggaklah beb."

"..kok jadi ngomongin orang sih?" lanjut Deris

"Hehe, iya maaf!"

****

Mata Melia menatap sekeliling gudang sekolah namun, tak ada satu orang pun disana.

"Orangnya mana ya?" gumam Melia matanya tak henti menatap sekeliling gudang.

Krek..

Melia mendengar suara pintu tertutup.

Lalu, ia melangkah menuju pintu dan benar ada seseorang yang menutup pintu.

Klek..
Klek..

Melia memegang knop pintu berniat untuk membukanya namun, ternyata pintu nya terkunci.

Yang dirasakan Melia saat ini adalah takut! Dia sendirian di gudang yang gelap penuh debu tersebut.

Lalu, mata Melia tertuju ke sebuah tulisan bertinta merah dijendela gudang.

Selamat bermalaman digudang Melia haha..

"TOLONG...." teriak Melia

"TOLONG...."

"SIAPAPUN DI LUAR GUE MOHON KELUARIN GUE."

"TOLONG....."

Hiks..
Hiks..

Melia menangis.
Ya, Melia itu sangat takut akan kegelapan. Maka nya dia terlihat sangat ketakutan.

Aku Cinta Kamu Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang