Delapan Belas

752 23 1
                                    

Dilanno sedang memantulkan dirinya didepan cermin dan membetulkan dasi abu-abunya.

Dasi abu-abu yang beberapa bulan lagi akan ia lepaskan karena, beberapa bulan lagi Dilanno akan menjadi seorang mahasiswa bukan pelajar SMA.

Ketika sedang serius membetulkan dasinya. Ada sebuah pesan masuk yang membuat Dilanno berdecak kesal.

GRUP NAENA

DarenAngrh mengubah nama grup.

DarenAngrh : Udah pada siap sekolah?

Deris Sartri : Grup macam apa ini?

Ravaldi : Dar, situ sehat?

RickoAlviero : udah sana pd berangkat mau masuk nih! Gue udh disklh.

DarenAngrh : rajin amat maz.

Deris Sartri : gue lg otw naik gojek masa? si nikita gue lagi dibengkel.

DarenAngrh : gue lg nyetir bro, dah ah.

Ravaldi : bentar lg bel

Dilanno hanya membaca ocehan para sahabatnya tanpa ikut membalasnya karena itu akan memperpanjang dan membuang-buang waktu.

Lima menit lagi bel sekolah. Dilanno bangun kesiangan akibat semalam dia mabuk berat untung saja nyawa nya masih selamat dan hanya sekedar nabrak pohon bagaimana kalau lebih dari itu? Dan untungnya ada Ari yang sigap menolong Dilanno.

Dilanno memejamkan matanya sejenak sambil menunggu kedatangan Ari.

Tuk..
Tuk..

"Lan, ini gue Ari." Ari mengetuk-ngetuk pintu kaca mobil Dilanno.

Dilanno membuka mata lalu, mengerjap-ngerjapkannya. Untuk menormalkan penglihatannya.

Ari pun membopong Dilanno untuk keluar dari mobilnya.

"Gue udah telepon bengkel buat bawa mobil lu." ujar Ari

Dilanno mengangguk pelan.

"Kalau gak kuat minum banyak, gak usah dipaksain!" umpat Ari

Dilanno mengerang "Siapa bilang gue kuat!"

"Lu pemula lan, jadi jangan 'so-soan kek yang udah ahlinya." umpat Ari kembali

"Anjing." gumam Dilanno

"Gue kuat ri.." kekeuh Dilanno

Bruk..

Ari menjatuhkan tubuh Dilanno ke jok belakang.

"Lu disini ya lan, biar lu bisa baringan." perintah Ari

Dilanno pun mengangguk.

"Ari, gue punya tantangan buat lu!"

"Apaan?" tanya Ari

"Nanti malam minggu gue tantang lu di club."

"..siapa yang banyak minum itu pemenangnya tapi minimal sepuluh gelas, gue mau buktiin kalau gue kuat minum banyak!" lanjut Dilanno

Ari tersontak kaget dan mebelakan matanya.

"Gila lu, gue gak mau." tolak Ari

"Kalau lu menang gue kasih satu set alat DJ. Kalau gue menang lu cuman bayarin gue minum selama seminggu. Gimana?"

"Enggak lan!" sergah Ari

"Payah lu banci!" ketus Dilanno

Huft..
Ari membuang nafasnya pelan-pelan.

Aku Cinta Kamu Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang