Aku Cinta Kamu Bukan Dilan

Sepuluh

Kamar Dilanno penuh dengan notifikasi dari Handphone nya yang ia lupa tidak di silent.

"Bangsat!" gerutu Dilanno

Lalu, ia mengambil Handphone nya.

Deris Sartri : Gue dapat kontak si Melia..
Deris Sartri : Woii kunyuk.balas napa!
Deris Sartri : Lu mau apa kaga?

Dengan mata berbinar, Dilanno pun membalas pesan singkat dari Deris.

Dilanno WA : jangan bohong lu gak lucu njing!

Deris Sartri : Lu gak percaya sama gue?

Dilanno WA : Bisa jadi

Deris Sartri : Sialan

Dilanno WA : cepetan mana!

Deris Sartri : 08xxxxxxxx

Dilanno WA : sama-sama der hehe

Dengan sigap Dilanno buru-buru mensalin nomor Melia dan menyimpan nya di kontak.

****

Melia's pov

Malam ini sangat bosan sedari tadi ku kotak-katik Handphone tidak jelas.

Drt...Drt...

Ku rasakan getaran dari Handphone yang saat ini ku pegang.

Nomor tidak dikenal.

Ada sebuah nomor tidak dikenal menghubungiku.

Klik.
Aku memencet tombol hijau untuk mengangkatnya.

Lalu, ku tempelkan handphone ku ke telinga.

'Hai Milea..' sapa seseorang disebrang sana.

Sudah kuduga itu pasti Dilanno karena, tidak ada lagi orang yang memanggilku Milea selain Dilanno.

'Apa'

'..tau dari mana nomor hp gue?'

'Lu gak perlu tau.'

'Yaudah.. Gue mati-in'

'Jangan! Iya deh gue dapat dari si Deris'

'Perasaan gue enggak punya nomor si Deris'

'Ya mana gue tau''

'Terus lu mau apa?'

'besok gue jemput lu ya. '

'Gak usah.'

'Tidak ada penolakan!'

'Tapi Dilanno----'

'Send alamat lu sekarang.'

'Dilanno..?'

'Hallo?'

Melia pun menjauhkan Handphone dari telinganya.

Lalu, ia melihat nya.

"Sambungan terputus.."

"..emang gila dasar." lanjut Melia.

****

Motor Dilanno terparkir mulus diparkiran sekolah.

"Turun.." ujar Dilanno

Melia yang sedang melamun tersontak kaget.

"Kaget bego.." bentak Melia.

"Cewek gak boleh ngomong kasar." cibir Dilanno

Melia pun langsung turun dari motor Dilanno. Ya, semalam Dilanno memaksa Melia untuk pergi ke sekolah bersamanya.