Sembilan Belas

776 32 0
                                    

♪ Agnes Mo - Rapuh

Tidak ada yang menyangka Dilanno sudah dua bulan terbaring dirumah sakit dan kejadian dua bulan yang lalu yang menyebabkan Dilanno seperti ini tak kunjung sadarkan diri.

"Gimana bro lu siap?" tanya Ari kepada Dilanno.

Mereka kini sedang berada disebuah club dan sesuai janji mereka beberapa hari yang lalu mereka akan melaksanakan tantangan tersebut. Tantangan yang cukup bodoh!

"Gue selalu siap!" sombong Dilanno seraya menepuk dada bidangnya.

"Bagus.."

"Ricki, gue minta vodka dua puluh gelas!" Ricki sang bartender cukup terkejut mendengar permintaan Dilanno.

Vodka adalah sebuah minuman berakohol yang kadarnya paling tinggi setelah wine. Dan jika masuk kedalam tenggorokan akan terasa pahit dan cukup panas.

Dilanno mengerutkan keningnya "Lu kenapa rick?" tanya Dilanno.

"Eh iya lan? Oke oke bentar." Ricki pun pergi dengan seribu tanda tanya.

Minuman haram itupun telah datang dan kini berjejer dihadapan Ari dan Dilanno.
Ari menelan ludahnya mungkin dia tidak akan sanggup meminum nya.

"Ayo ri.." ajak Dilanno.

Dilanno mulai menenguk minuman itu satu per satu.

"Keep calm lah lan." Ari tak menyangka bahwa serakus itukah Dilanno kepada minuman berakohol.

Dan..
Sepuluh gelas telah habis oleh Dilanno sementara Ari dia baru tiga gelas saja sudah tak sanggup untuk melanjutkannya. Kini Dilanno benar-benar mabuk parah.

Uhukkk..
Uhukkk..

"Ari, anterin gue pulang." pinta Dilanno

Kini Ari merasa khawatir dengan keadaan Dilanno lalu, Ari membopong Dilanno.

Dan... Brakk.
Dilanno jatuh tersungkur kelantai.

"Eh maaf lan!" Ari berusaha mengangkat tubuh Dilanno namun nihil, Ari pun mulai pusing alhasil dia tidak sanggup membopong Dilanno.

"gue menang ri."

"Iya lan, lu menang!"

"Jangan lupa janji lu." tegas Dilanno

"Iya lan, gue ingat itu."

Uhukk..
Uhukk..

Dilanno pun terbatuk dan yang lebih mengejutkan dia batuk dengan mengeluarkan lendir-lendir darah.

"Dilanno." Ari tersentak kaget saat melihat tangan Dilanno berlumuran darah.

"Lan are u okey?" tanya Ari

"Gue gapapa ri." sergah Dilanno yang masih terbaring dilantai.

Uhukk..
Uhukk..

"Lu kenapa-kenapa lan! Gue telepon ambulance ya!"

Ari pun hendak saja akan menempelkan handphone ke telinganya tetapi tangan Dilanno menepisnya dan handphone nya berhasil jatuh ke lantai.

"Gue kuat ri."

"Gue gak perlu ambulance."

"Gue menang kan ri."

"Hahaha gue menang!" girang Dilanno lalu, Dilanno mencoba berdiri tetapi, tubuhnya benar-benar tak ada lagi tenaga sedikitpun sehingga dia pun terjatuh kembali.

Aku Cinta Kamu Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang