2. Wakil ketua osis

156 14 0
                                    

Cobaan apalagi yang akan menambah lika-liku kehidupan masa SMK Nofel sekarang. Kursi yang sudah dia duduki dari awal kelas XI sekarang tengah ditarik, diseret dan diperebutkan oleh teman-teman kelasnya di depan mata kepalanya sendiri.

"Heehh.. Apa-apaan sih kalian. Ini kan kursi gue. Ngapain ditarik-tarik?" tegur Nofel pada Nasya, Siska, Lala dan Luna. Karna mereka berempat lah yang sangat ngotot untuk mendapatkan kursi kepunyaan Nofel tersebut.

"Fel, gue duduk ditempat lo yaa! please!" bujuk Nasya salah seorang teman sekelas Nofel yang terkenal sangat centil.

Permintaan Nasya langsung di bantah oleh teman kelasnya yang lain, dan diikuti oleh rayuan Luna yang akan mentraktirnya selama satu minggu jika Nofel mau berganti posisi duduk dengannya.

Keributan terus terjadi akibat banyaknya tawaran-tawaran yang disuguhkan oleh teman yang lainnya. Nofel yang sebenarnya mau saja bertukar posisi dengan salah satu dari mereka merasa sangat muak akibat tangannya yang terus saja di tarik-tarik. Serasa menjadi manager yang sedang diburu oleh para fans artisnya.
"Oke-oke" ucap Nofel akhirnya setelah berhasil melepaskan tangannya dari tarikan teman-temannya.

"Gue bakal pindah dari tempat duduk gue, terserah siapa yang mau duduk disini" lanjut Nofel kemudian.

°°°

Empat jam pelajaran pertama telah selesai. Saatnya untuk warga SMK Angkasa melemaskan dan mengistirahatkan otot-otot tangan dan pikiran mereka yang telah digunakan selama proses belajar mengajar dari pagi.

Dikelas DKV-2 , kelas dengan jurusan pengajaran dan pelatihan komunikasi visual yang awalnya tenang karna sibuk mencatat ber bab-bab pelajaran IPS kini sudah berubah bak pasar minggu yang baru dibuka. Keributan seperti itu memang sudah menjadi tradisi dikelas DKV-2 ,ditambah lagi dengan kehadiran sosok murid pindahan yang saat ini sedang mencuri perhatian para ladies dikelas.

"Kantin yok!" seru seseorang dari arah belakang Nofel. Salsa, salah satu sahabat Nofel dari awal masuk sekolah.

"Yook" jawab Nofel sambil membereskan catatannya.

"Ary, kantin gak?" tawar Nofel pada partner duduknya yang baru. Setelah tadi kursi tempatnya duduk di rebut oleh Nasya, jadilah Nofel duduk di kursi milik Nasya tersebut.

"Duluan aja Fel, aku masih mau nerusin catatan, dikit lagi, nanggung."

"Oh, yaudah. Duluan ya."

Jadilah akhirnya Nofel dan Salsa pergi bertiga makan ke kantin. Setelah mengajak Nuri yang juga sahabatnya sekaligus teman semeja Salsa.

Setelah mendapat pesanan mereka masing-masing, yaitu dua mangkok bakso dan semangkok mie ayam mereka bertiga lalu duduk di deretan meja nomor dua dari belakang, tempat yang paling sedikit peminat-karena bersebelahan langsung dengan tempat kuah-kuah. Tapi bagi mereka itu adalah tempat favorit, dimana segala macam rasa tercipta.

"Lo kok mau sih Fel gantian tempat duduk sama Nasya? Parah loh, kenapa gak kasih sama gue aja sih?" ucap Salsa dengan mulutnya yang penuh dengan bakso.

"Ihh, apaan sih lo. Kunyah dulu tu bakso yang ada dalam mulut lo. Muncrat tau kuahnya!" balas Nofel sewot.

Belum sempat keluar balasan dari mulut Salsa, dia lalu batuk-batuk karena bakso yang penuh dalam mulutnya.

Cause DanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang