23. Lebih dekat

67 7 5
                                    

Nofel merebahkan kepalanya di atas meja. Cuaca panas, keringatan setelah selesai olahraga, dan pelajaran lanjutan berupa IPS sejarah membuat otaknya tidak bisa lagi berfungsi dengan baik. Jam pelajaran hari ini benar-benar bukan sesuatu yang ideal.

“Pengumuman seluruhnya...” terdengar suara seseorang dari speaker yang terpasang di depan kelas langsung membuat Nofel mendongakkan kepala, biasanya pengumuman di jam-jam seperti ini adalah jenis pengumuman yang menyenangkan.

“Berhubung majelis guru mengadakan rapat bulanan, jadi kalian diperbolehkan melanjutkan pelajaran dirumah!”

Teriakan langsung menggema di seluruh penjuru SMK Angkasa, karna setiap kelas jelas sudah pasti mendengar hal yang sama dari speaker kelas mereka masing-masing. Catatan hari ini: di berkatilah orang yang sudah berbicara di mikrofon tersebut.

Dengan segera seluruh anak-anak kelas DKV-2 bersiap-siap untuk pulang. Ada juga yang langsung berhambur keluar kelas sekedar memastikan untuk melihat teman-teman lainnya yang ada di kelas yang berbeda.

Setelah merapikan semua barang-barang yang ada di mejanya Nofel beranjak ke belakang menuju meja Salsa dan Nuri.

“Go home or make a task?” ucap Nofel setelah sampai di meja sahabatnya itu.

“Pulang!” jawab keduanya serempak benar-benar terlihat lesu.

Nofel tertawa melihat ekspresi kedua sahabatnya itu.

“Oke!” balas Nofel sambil mengacungkan tiga buah jarinya pada Salsa dan Nuri kemudian berlalu menuju pintu kelas.

“Fel!”

Baru saja kaki Nofel akan melangkah keluar dari pintu kelas seseorang memanggil namanya. Nofel berbalik memastikan siapa orang yang telah memanggilnya.

“Iya Ry, kenapa?” jawab Nofel setelah mendapati Ary yang sedang berjalan kearahnya.

“Kamu ada acara... hari ini?” ucap Ary sedikit terbata.

Nofel hanya menunggu lanjutan dari perkataan Ary.

“Fel, perpustakaan daerah!”

Belum sempat Ary menyelesaikan perkataannya, seseorang telah lebih dulu memotong perkataannya.

“Hah?” jawab Nofel beralih menatap Dana.

“Kita masih harus jadi relawan kan di perpustakaan daerah?”

“Aku mau ngajak kamu ke sekolah temen liat pameran seni, Fel” ucap Ary tiba-tiba mengalihkan perhatian Nofel padanya.

“Lo gak denger barusan gue bilang apa? Kami mau pergi perpustakaan” balas Dana menjawab pertanyaan Ary.

“Gue juga mau kesana, gue bisa kok nunggu sampe Nofel selesai” tukas Ary.

“Terserah” balas Dana sambil meraih tangan Nofel dan menuntunnya keluar kelas meninggalkan Ary.

“Eh, tangan...” ucap Nofel sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Dana.

Bukannya melepas tangan Nofel, Dana malah mempererat genggamannya. Ary masih belum beranjak dari dalam kelas, memperhatikan Nofel dan Dana yang masih tampak oleh matanya.
Sampai di parkiran Dana langsung membawa Nofel menuju kearah mobilnya. Dan membukakan pintu depan mobil tersebut.

“Loh kok kesini? Gue bawa motor Dana” ucap Nofel menahan tubuhnya yang sudah dituntun Dana untuk masuk.

“Fel!” panggil Ary yang tiba-tiba sudah ada di parkiran.
Dana tampak jengkel setelah melihat kedatangan Ary. Ia benar-benar merasa Ary akan merusak harinya bersama Nofel.

“Yaudah, kalo gitu gue yang nebeng motor lo ya Fel?” ucap Dana lalu menggapai kembali tangan Nofel dan berjalan menuju motor matic Nofel.
Nofel membuang nafasnya kasar. Mahkluk bernama Dana itu benar-benar spesies yang aneh, paling aneh dan sangat aneh. Nofel tidak bisa menerjemahkan keadaan antara dia, Dana dan Ary untuk saat ini.

“Mana kuncinya?” tanya Dana setelah dia dan Nofel sampai di dekat motor Nofel.

“Lo kan bawa mobil, ngapain ikut motor gue?” balas Nofel tanpa menghiraukan pertanyaan Dana.

“Hemat bensin, hemat polusi udara, hemat macet” jawab Dana tersenyum.
Ini adalah alasan yang masuk akal. Tapi terdengar aneh ketika di sebutkan oleh Dana dan di dengar oleh Nofel.

“Dana...” gumam Nofel frustasi. Akhirnya Nofel memberikan kunci motornya pada Dana. Percuma rasanya beradu argumentasi dengan orang semacam Dana.

Motor Nofel melaju keluar dari gerbang sekolah. Tentu saja dengan di kendarai oleh Dana. Ary juga mengikuti mereka dengan motornya di belakang.

“Tuh anak batu juga ternyata” umpat Dana setelah melihat Ary dari kaca spion motor Nofel.

“Apa?” tanya Nofel yang tidak mendengar jelas apa yang dikatakan Dana.

“Lo pegangan yang kuat di perut gue!” balas Dana sedikit berteriak.

“Gak!”

“Terserah, tanggung sendiri resikonya!”

Setelah Dana selesai mengucapkan kalimatnya, laju motor Nofel jadi meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Hal itu sontak saja membuat Nofel terkejut dan refleks tangannya langsung mencengkram sisi jaket yang dipakai Dana.

“Dana... Lo mau ngajak gue ke akhirat?” teriak Nofel setelah berhasil menormalkan detak jantungnya.

“Enggak, belum saatnya” balas Dana santai. “Makanya, pegangan yang bener!” lanjut Dana sambil meraih salah satu tangan Nofel dan membawa tangan tersebut ke perutnya.

Nofel langsung saja ingin menarik kembali tangannya ke belakang tapi kalah cepat dan kuat dibandingkan dengan tangan Dana yang sedang menahan tangannya.

“Udah! Kayak gini aja!” tutur Dana.
Nofel tidak menjawab, tapi tetap berusaha menyingkirkan tangannya dari tangan Dana.

“Eh, kok ke arah sini?” tanya Nofel heran karna Dana pergi kearah yang berlawanan dari tempat tujuan mereka.

“Hari ini kita libur jadi babu perpus!” jawab Dana.

“Siapa yang bilang?”

“Gue kan barusan.”

Nofel geram sendiri mendengar jawaban dari Dana. Dan langsung mencubit keras perut Dana sampai ia meringis.

“Balik sekarang!” perintah Nofel.

“Males!” teriak Dana. “Biarin aja si Ary cupu itu yang bersihin perpus” lanjut Dana lalu tertawa seperti orang gila.

“Dana....” teriak Nofel.

“Apa?” jawab Dana santai.

Nofel tidak lagi menyahut. Kehilangan selera untuk berdebat dengan Dana. Ujung-ujungnya makhluk yang sedang bersamanya itu akan bertindak sesuka hatinya.

“Tenang, gue juga mikirin perasaan lo kok!” kicau Dana tiba-tiba, seakan tahu apa yang di pikirkan Nofel.

“Bodo amat!” umpat Nofel ke telinga Dana.

Dana langsung tertawa mendengar jawaban Nofel. Motor mereka masih melaju yang entah kemana akan dibawa oleh Dana.

Cause DanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang