24. Cinta?

49 6 2
                                    

“Karna UTS sudah dekat, bapak harap kalian belajar dengan sungguh-sungguh. Kurangi waktu bermain. Mengerti?” pesan pak Zal selaku wali kelas DKV-2 sebelum keluar untuk jam istirahat.

“Mengerti pak...”

Pak Zal kemudian keluar setelah dirasa urusannya cukup dengan anak didiknya itu.

“Kamu kemaren jadi ke perpustakaan daerah sama Dana, Fel?” tanya Ary pada Nofel yang duduk di sampingnya.

“Em, iya Ry, jadi” balas Nofel.

“Oh.”

“Maaf ya kemaren gak bisa nemenin liat pameran itu. Padahal aku juga pengen liat.”

“Iya, santai aja! Gapapa kok” balas Ary smbil tersenyum.

“U.T.S Ujian Tidak Serius” kicau Salsa tiba-tiba sudah berada di samping Nofel.

“Ngangetin aja lu!” balas Nofel ke muka Salsa.

“Bodo amat” balas Salsa lalu memperhatikan Ary yang tampak sedang membereskan alat tulisnya.
“Ry, ada bocoran soal gak buat UTS nanti?” lanjut Salsa pada Ary.

“Enggak lah, kalo contoh soal tahun kemaren sih ada” balas Ary pada Salsa.

“Yee, lo kan OSIS, wakil ketua lagi, masa gak dikasih sih?”

“Lo apaan sih Sal? Ary itu osis! Bukan guru yang buat soal ujian!” sanggah Nofel.

“Iya-iya. Gue cuman iseng doang kok nanya” balas Salsa sewot.

“Pertanyaan lo bisa bikin orang gak nyaman tau!”

“Ya maaf. Lo sensi amat sih ama gue.”

“Ya elo sih, rese!”

“Udah-udah! Kalian kok jadi berantem gini sih?” tengah Ary yang membuat percecokan antara Nofel dan Salsa selesai.

“Tau, ni anak sensi amat” sambut Salsa.

“Lo sih, mulut keterlaluan banget lemesnya” jawab Nofel.

“Iya-iya. Gue minta maaf. Maafin ya Ry, gue gak maksud apa-apa kok. Beneran, suer! Mulut gue aja nih yang terlalu lancar berkata-kata” ucap Salsa dengan tampang memelas sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V didepan wajahnya.

Ary dan Nofel tertawa melihat tingkah Salsa. Salsa benar-benar tampak menyesal akibat perkataannya.

“Iya-iya Sal, santai aja sih” balas Ary tersenyum.

“Mmm... My bestie. Gitu dong!” ucap Nofel sambil merangkul pundak Salsa.

“Dih, rese. Yaudahlah laper! Kantin yok!” ucap Salsa sambil berdiri dari tempatnya duduk.

“Come on.”

Mereka berdua pergi meninggalkan kelas setelah pamit pada Ary. Salsa juga mengatakan kalau Nuri pergi bersama Ferin ke kantor guru untuk melengkapi nilai-nilai Ferin yang tertinggal. Jadilah mereka hanya pergi makan berdua.

Cause DanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang