Bab 3

2K 113 32
                                    

Di dalam ruang makan kerajaan, keluarga kerajaan Heaven sedang menikmati santapan makan siang bersama.

Daniel yang duduk di bagian tengah, sebelah kanannya terdapat Zani, sebelah kirinya terdapat Dinda, dan putri bungsunya berada di sebelah kanan Zani.

Disetiap sisi terdapat beberapa pelayan yang siap akan membereskan sisa makanan setelah keluarga kerajaan itu selesai.

"Mama, apa nanti aku boleh pergi ke taman bawah?" tanya Ita polos.

"Boleh, asalkan mama juga ikut," jawab Zani sambil tersenyum hangat.

"Iya, asik!" teriak Ita senang.

"Ssstt ... Ita jangan berteriak saat makan," peringat Dinda lembut.

"Hehehehe, maaf," ucap Ita sambil tertawa malu.

Semua di ruangan itu langsung tertawa, karena sikap Ita yang menggemaskan.

Namun semua itu tidak bertahan lama, karena tiba-tiba pintu ruang makan terbuka.

Crakk.

Seorang pria dengan pakaian hitam berambut putih sedikit ada yang berwarna biru, dengan santai berjalan mendekat ke Daniel dan Zani.

"Salam saya, Yang mulia," ucapnya sambil memberi hormat seperti ksatria.

"Jadi, bagaimana Kioku?" tanya Daniel kepada pria itu yang ternyata Kioku, sang pengawal pribadi Daniel.

"Keadaan segel masih aman, yang mulia, karena segel terakhir yang Anda lakukan cukup kuat untuk menahannya, itu yang di ucapkan oleh Guardian Ivana," jelas Kioku.

"Jadi begitu, terima kasih Kioku, kau boleh pergi," ucap Daniel.

Kioku langsung berdiri lalu memberi hormat sebentar, dan berjalan meninggalkan ruang makan kerajaan itu.

Saat kepergian Kioku, Daniel menyadari raut air muka Zani berubah menjadi khawatir, tapi ia tetap diam dan memperhatikan Ratunya itu sampai makan siang selesai.

Begitu makan siang selesai, Ita segera mendekat kearah mamanya.

"Mama, ayo kita ke taman bawah," aja Ita senang.

"Baiklah," jawab Zani lembut dan mulai berdiri.

Namun ia merasa pergelangan tangannya ditahan oleh tangan yang besar, dan saat ia melihat siapa yang menahannya, ia melihat Daniel dengan pandangan serius.

"Tunggu Zani," cegah Daniel serius.

"Ada apa, Yang mulia?" tanya Zani lembut.

Kedua putri mereka hanya bisa memandang ayahnya heran.

"Ita, kamu pergi dulu saja bersama Anggi ya," ucap Daniel kepada Ita lembut.

Setelah berbicara seperti itu, tiba-tiba seorang maid perempuan datang dan berdiri di sebelah ita sambil menundukkan kepalanya.

Ita memperhatikan maid itu dengan seksama, karena ia merasa tidak perna maid ini.

Ita melihat perempuan dengan pakaian maid, berambut vanila.

Ita melihat perempuan dengan pakaian maid, berambut vanila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heaven Kingdom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang